Selasa, 14 Oktober 2025

DPR Ingatkan Pemerintah Indonesia Terus Kawal Perdamaian Gaza dan Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Mardani Ali Sera Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengibarkan syal bercorak bendera Palestina waktu memimpin Sidang Komite Eksekutif ke-53 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta, Minggu (11/5/2025). Foto: BKSAP DPR RI

Perang antara Israel dengan Hamas yang mengakibatkan penderitaan Rakyat Palestina selama dua tahun belakangan memasuki fase baru menyusul penandatanganan kesepakatan damai dalam KTT Perdamaian Gaza, di Mesir, Senin (13/10/2025).

Nota perdamaian antara Israel dan Hamas ditandatangani Donald Trump Presiden AS, Abdel Fattah El-Sisi Presiden Mesir, Recep Tayyip Erdogan Presiden Turkiye, dan Syekh Tamim bin Hamad Al Thani Emir Qatar.

Merespons kesepakatan damai itu, Mardani Ali Sera Kepala Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI mengingatkan Pemerintah Indonesia dan Palestina tetap waspada, karena Israel sudah sering melanggar perjanjian.

“Kita mesti kawal dengan hati-hati. Pengalaman selama ini Israel selalu melanggar perjanjian. Kemudian, pastikan penarikan pasukan Israel berjalan dengan disiplin,” ujarnya, hari ini, Selasa (14/10/2025), di Jakarta.

Kemudian, Mardani meminta Prabowo Subianto Presiden RI terus menyuarakan kemerdekaan Palestina.

Menurutnya, dalam proposal perdamaian, Donald Trump tidak menyinggung tentang kemerdekaan Palestina.

Apalagi, selama ini Israel dan Amerika Serikat merupakan pihak yang selalu menghalangi upaya Palestina menjadi negara merdeka dan berdaulat.

“Pak Prabowo wajib bisa membawa perdamaian di Gaza. Jangan ikut gendang Donald Trump,” tegasnya.

Sementara itu, Dave Laksono Wakil Ketua Komisi I DPR RI mengatakan, kesepakatan berakhirnya perang di Gaza perlu diikuti dengan langkah nyata.

Dia menilai, pengawasan internasional dan komitmen kolektif seluruh pihak sangat penting untuk menjaga integritas proses gencatan senjata.

Lebih lanjut, politikus Partai Golkar itu mendorong Pemerintah Indonesia terus memainkan peran aktif melalui jalur diplomasi dan forum multilateral, supaya perdamaian yang dibangun bersifat berkelanjutan, inklusif, dan berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan.

“Tanpa pengawalan yang konsisten dan transparan, upaya perdamaian berisiko tercederai oleh provokasi maupun agenda politik sepihak yang dapat memicu eskalasi ulang,” kata Dave.

Seperti diketahui, KTT Perdamaian Gaza yang berlangsung di International Congress Centre, Kota Sharm El-Sheikh, Republik Arab Mesir, dihadiri sejumlah pemimpin dunia.

Donald Trump, Abdel Fattah El-Sisi, Recep Tayyip Erdogan, dan Syekh Tamim bin Hamad Al Thani secara bergantian menandatangani dokumen, disaksikan Prabowo Presiden RI, Emmanuel Macron Presiden Prancis, dan pemimpin negara lainnya yang hadir.

Dokumen itu berisi komitmen untuk menghentikan seluruh operasi militer di Gaza, membuka jalur kemanusiaan lintas batas, dan membentuk komisi rekonstruksi bersama dengan melibatkan PBB, Liga Arab, serta sejumlah mitra internasional termasuk Indonesia.(rid/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Selasa, 14 Oktober 2025
36o
Kurs