Senin, 22 Desember 2025

DPR Usul Anggaran MBG di Masa Libur Sekolah untuk Penanganan Bencana Sumatra

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Isi MBG yang diterima SMPN 13 Surabaya selama Ramadan, Selasa (11/3/2025). Foto: Humas SMPN 13 Surabaya

Charles Honoris Wakil Ketua Komisi IX DPR RI merespons keputusan Badan Gizi Nasional (BGN) yang tetap menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di masa libur sekolah.

Legislator dari PDI Perjuangan itu menghargai upaya Pemerintah menjaga kesinambungan program MBG. Tapi, dia menilai penyaluran MBG di masa libur sekolah kurang efektif.

Menurut Charles, orang tua memiliki peran lebih besar dalam pemenuhan gizi anak di rumah, pada momen libur panjang, pertengahan Desember sampai awal Januari 2026.

“Sekolah libur berarti ekosistem belajar, tempat anak-anak menerima manfaat MBG, tidak berjalan sebagaimana mestinya. Distribusi makanan kering di masa libur yang menurut laporan lapangan banyak berisi produk kemasan dan ultra processed food berisiko melenceng dari tujuan awal program ini, yakni memperbaiki status gizi anak-anak Indonesia,” ujarnya, Senin (22/12/2025), di Jakarta.

Maka dari itu, dia mengingatkan supaya BGN tidak memaksakan penyaluran MBG di masa libur sekolah dengan tujuan menghabiskan anggaran. Artinya, kebijakan tersebut perlu dikaji ulang.

“Jangan sampai program ini dipaksakan hanya demi menghabiskan anggaran di akhir tahun. Kegiatan publik seperti ini harus berorientasi pada manfaat nyata, bukan pada serapan belanja,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Charles mengusulkan supaya anggaran MBG di masa libur sekolah dialihkan untuk kebutuhan yang lebih mendesak.

Antara lain, untuk membantu korban bencana alam di Pulau Sumatra, atau memperkuat fasilitas kesehatan dan pemulihan gizi di daerah terdampak stunting akut.

“Daripada memaksakan program di masa yang kurang relevan, bukankah lebih bijak bila anggaran tersebut dialihkan untuk merespons kebutuhan mendesak lainnya? Misalnya, membantu korban bencana di Sumatra, atau memperkuat fasilitas kesehatan dan pemulihan gizi di daerah terdampak stunting akut,” tegas Charles.

Sebelumnya, Dadan Hindayana Kepala BGN mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah alternatif untuk siswa dalam penyaluran MBG di masa libur sekolah.

Di awal libur sekolah, siswa akan diberi menu siap santap seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng, maksimal selama empat hari.

Selanjutnya, siswa diarahkan datang ke sekolah untuk mengambil MBG, dengan alternatif makanan diantarkan ke rumah-rumah atau bisa diambil di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Sementara, Dadan mengklaim Program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita berjalan seperti biasa.(rid/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
29o
Kurs