Minggu, 6 Juli 2025

DPRD Jatim Dukung Talent DNA jadi Terobosan Baru Pemetaan Potensi Siswa

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Sri Untari Bisowarno Ketua Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur saat memberikan keterangan di Surabaya, beberapa waktu lalu. Foto: Antara

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur mendukung rencana Khofifah Indar Parawansa Gubernur yang akan menerapkan metode Talent DNA dalam sistem pendidikan karena dianggap sebagai terobosan yang tepat.

“Saya sangat mendukung jika Talent DNA benar-benar diterapkan secara sistemik di sekolah-sekolah kita. Ini terobosan penting karena memudahkan kita mengetahui karakter anak-anak secara cepat dan tepat. Apalagi sekarang sudah dibantu teknologi artificial intelligence,” kata Sri Untari Bisowarno Ketua Komisi E DPRD Jatim, Senin (19/5/2025), dikutip Antara.

Menurut Untari, sistem pendidikan nasional sudah terlalu lama menilai anak hanya berdasarkan nilai kognitif, padahal setiap anak memiliki keunikan dan kekuatan yang tidak selalu terukur dengan ujian standar.

Talent DNA adalah metode pemetaan potensi anak dengan alat ukur yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan.

Melalui metode ini, sekolah bisa mengidentifikasi gaya belajar, kekuatan dominan, potensi kepemimpinan, hingga risiko psikologis yang mungkin dihadapi seorang siswa.

Metode ini dikembangkan Ary Ginanjar dan telah diterapkan di beberapa lembaga pendidikan dan pelatihan kepemimpinan nasional.

“Anak-anak kita sekarang hidup di era informasi yang begitu deras. Mereka rentan stres, bingung memilih arah hidup, bahkan tidak sedikit yang mengalami gangguan psikologis sejak usia sekolah. Dengan Talent DNA, kita bisa intervensi lebih dini,” ujarnya.

Untuk itu, Sri Untari yang juga Penasihat Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jatim tersebut menekankan bahwa guru Bimbingan Konseling (BK) dan kepala sekolah perlu mendapatkan pelatihan khusus agar bisa menindaklanjuti hasil pemetaan Talent DNA secara efektif.

“Talent DNA bisa membantu kita memahami karakter siswa. Tapi lebih dari itu, sekolah harus jadi ruang aman. Kepala sekolah, guru BK, dan seluruh tenaga pendidik harus bersinergi untuk mencegah perundungan,” tuturnya.(ant/dra/iss)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 6 Juli 2025
30o
Kurs