
Arif Fathoni, Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, meminta masyarakat ikut mengawasi lima proyek Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dibiayai dari pinjaman sebesar Rp452 miliar ini agar tuntas tepat waktu pada tahun ini.
Menurut Fathoni, pengawasan publik sangat penting di era transparansi saat ini. Rakyat berhak mengetahui sejauh mana progres pembangunan yang dilakukan pemkot, khususnya proyek-proyek infrastruktur strategis yang didanai dari dana pinjaman.
“Jadi contoh penggunaan pembiayaan alternatif itu kalau tahun ini ya, itu kan untuk lima proyek itu. Nah, nanti masyarakat bisa melakukan pengawasan ‘benar enggak dari Jalan Wiyung sampai ke Perumahan Lembah Harapan itu (bisa) selesai tahun ini’,” ujarnya.
Fathoni menegaskan, jika ada proyek yang belum selesai hingga tahun depan, maka itu menjadi indikator bahwa pemkot kurang maksimal dalam mengawasi kinerja para kontraktor.
“Sehingga terjadi kemunduran proses pengembangan fisiknya,” lanjut Wakil Ketua DPRD Surabaya itu.
Ia menambahkan, dana pinjaman ini bertujuan mempercepat pembangunan infrastruktur yang manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat. Oleh karena itu, keterlibatan warga dalam proses pengawasan sangat diharapkan.
“Jadi, mari kita bersama-sama mengawasi. Pemerintah juga senang kalau kemudian rakyat melakukan pengawasan terhadap jalannya kinerja pemerintahan, karena hakikat manusia itu saling mengingatkan,” paparnya.
Untuk diketahui 5 proyek yang dikerjakan pemkot terdiri dari penanganan banjir, pelebaran Jalan Wiyung, pembangunan saluran diversi Gunungsari, pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan pemerataan penerangan jalan umum (PJU). (lta/bil/ham)