Senin, 27 Oktober 2025

DPRD Surabaya Dorong Keterlibatan Pemkot Dalam Program Ketahanan Pangan Nasional

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya. Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Arif Fathoni Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mendorong sejumlah keterlibatan pemkot dalam program prioritas nasional.

Salah satunya bidang ketahanan pangan, menurutnya Pemkot Surabaya bisa berperan aktif untuk mensukseskan kebijakan dengan pemanfaatan lahan baik pertanian maupun perikanan yang ada di kawasan Surabaya Timur, juga pelibatan aktif seluruh perguruan tinggi.

“Ketahanan pangan bukan soal menanam beras, tapi diversifikasi pangan yang lain juga bisa dilakukan seperti urban farming, dan juga menanam bahan pangan yang lain seperti tanaman semanggi yang tidak membutuhkan lahan yang luas, sehingga cocok dikembangkan di kota Surabaya,” papar Toni, sapaan akrabnya.

Menurutnya, kawasan timur Surabaya yang sudah ditetapkan kawasan konservasi oleh Pemkot Surabaya bisa dimaksimalkan agar meningkatkan produktivitas hasil perikanan baik udang maupun bandeng.

Pemkot Surabaya bisa menggandeng perguruan tinggi untuk melakukan serangkaian penelitian yang dapat diimplementasikan dengan baik tentang upaya rekayasa atau pemanfaatan teknologi untuk mendorong manajemen perikanan yang modern.

“Tahun depan anggaran Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Kota Surabaya lumayan besar, yakni Rp54 miliar, ini bisa digunakan sebagai jembatan menggerakkan kampus untuk melakukan penelitian yang bisa dijadikan bahan primer Wali Kota dalam memutuskan kebijakan terkait upaya memaksimalkan potensi Surabaya dalam mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, Toni menerima sejumlah mahasiswa Unesa yang sedang melakukan penelitian tentang upaya pemanfaatan teknologi untuk mendukung produktivitas lahan perikanan di kawasan Morokrembangan, mulai dari penelitian bahan pangan, pemanfaatan artificial intelegent untuk memeriksa kandungan air dan sebagainya.

“Penelitian tersebut akan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) November mendatang, ini tentu membanggakan kita semua, ini bisa menjadi trigger yang diimplementasikan ke semua lahan perikanan di Kota Surabaya, ” tegasnya.

Agar distribusi hasil perikanan mudah, Toni menyebut pemkot harus membangun akses jalan menuju tambak yang dimiliki warga, sehingga para petani tambak tidak kesulitan saat mendistribusikan benih dan mendistribusikan hasil panen tambaknya.

“Pemkot juga punya banyak lahan tambak dikawasan timur Surabaya, ini bisa dimaksimalkan untuk mendukung program ketahanan pangan dengan memberdayakan warga Surabaya sekitar, ” tuturnya.

Keberadaan koperasi merah putih, lanjut Toni, bisa dipakai untuk jalur distribusi hasil pertanian dan perikanan yang ada di Kota Surabaya, mengingat dalam situasi kritis koperasi merah putih bisa diharapkan menjadi jalur pasokan pangan di seluruh wilayah kota Surabaya.

“Kalau pemkot serius perihal ini, saya yakin Surabaya akan dijadikan role model pemerintah pusat dalam mensukseskan program prioritas pemerintah pusat, kalau soal kebijakan pertahanan biar menjadi kewenangan pusat, daerah mendukung melalui urusan pangan warganya, kondisi dunia sedang tidak menentu, kita harus menyadari saat ini, dari pada menyesal dikemudian hari, ” tutur Toni. (lta/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Surabaya
Senin, 27 Oktober 2025
29o
Kurs