
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya mencatat dua jemaah haji asal Tulungagung mengalami gangguan kesehatan begitu tiba di Asrama Haji Surabaya, Kamis (1/5/2025).
Akhmad Sruji Bahtiar Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur mengatakan jemaah tersebut berasal dari rombongan kloter 2.
Keduanya sempat dirujuk ke Poli Kesehatan Asrama Haji Surabaya untuk dilakukan perawatan karena mengalami gejala Hb rendah dan tekanan darah tinggi.
“Tadi ada yang dirujuk ke Poli Kesehatan. Ada dua orang, yang satu Hb rendah dan satunya tekanan darah tinggi, dari kloter 2 Tulungagung,” kata Sruji ditemui di Asrama Haji Surabaya.
Sruji mengatakan faktor usia dan perjalanan jauh diduga menjadi penyebab timbulnya gejala kesehatan terhadap dua jemaah asal Tulungagung tersebut.
Tim kesehatan tengah melakukan perawatan kepada dua jemaah supaya segera pulih dan bisa ikut pemberangkatan dini hari nanti. Apabila kondisi kesehatan jemaah belum membaik, akan diikutsertakan dalam kloter berikutnya.
“Mungkin karena perjalanan jauh ya, usia sudah lansia dan perjalanan agak jauh sehingga Hb rendah, sudah kita bawa ke poli untuk lakukan perawatan, harapannya biar pulih dan nanti malam bisa berangkat bersama sama ke bandara,” ungkapnya.
Sruji menyatakan PPIH Embarkasi Surabaya akan memberi perhatian khusus dan layanan maksimal terhadap jemaah risiko tinggi (Risti) seperti lansia dan memiliki penyakit bawaan.
Berdasarkan data Embarkasi Surabaya, sebagian besar jemaah dari kloter 1 dan 2 tercatat memiliki risiko tinggi.
Untuk kloter jemaah risiko tinggi di kloter 1 jumlahnya mencapai 207 orang dan kloter 2 sebanyak 209 jemaah. Sedangkan kloter 3 masih proses pendataan tim kesehatan.
”Ini tantangan yang harus kita hadapi, karena memerlukan pelayanan secara khusus apalagi jumlahnya lumayan,” ujarnya.
“Untuk kloter ketiga masih dalam proses, kondisinya sudah membaik semua,” tambahnya.(wld/kir/ipg)