
Elon Musk memperingatkan Amerika Serikat bisa terjerumus ke dalam “perbudakan utang” akibat rancangan undang-undang (RUU) belanja negara dan pajak yang diajukan Donald Trump Presiden AS.
Pada Mei, DPR AS meloloskan RUU itu, yang dijuluki “One Big Beautiful Bill” oleh Trump.
Menurut Kantor Anggaran Kongres, RUU tersebut mengurangi belanja federal, tetapi juga memangkas pajak besar-besaran. Akibatnya, kebijakan itu justru akan memperbesar defisit anggaran dan menambah utang nasional.
“RUU ini menaikkan plafon utang sebesar lima TRILIUN dolar AS, kenaikan terbesar dalam sejarah, dan menempatkan Amerika di jalur cepat menuju perbudakan utang!” tulis Musk di platform X.
Dilansir dari Antara pada Minggu (29/6/2025), Musk telah berulang kali mengkritik RUU itu.
Sebelumnya, ia mengatakan bahwa kebijakan tersebut bisa membuat defisit anggaran AS membengkak hingga 2,5 triliun dolar AS (sekitar Rp40.449,5 triliun) dan warga Amerika menghadapi beban utang yang tidak bisa ditanggung.
Para analis memperkirakan AS bisa mengalami gagal bayar paling cepat Agustus nanti jika Partai Republik dan Demokrat di Kongres gagal menyepakati kenaikan plafon utang.
Isu kenaikan plafon utang telah memicu tarik-menarik politik di antara kedua partai besar di AS tersebut dalam beberapa tahun terakhir. (ant/saf/ham)