Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur tak akan menggelar acara perayaan khusus pada momen malam Tahun Baru 2026 nanti. Adhy Karyono Sekretaris Daerah Provinsi Jatim menyatakan, hal ini sebagai bentuk empati atas musibah bencana yang terjadi di Sumatera.
Dia mengatakan, Pemprov Jatim hanya akan menggelar acara salawat pada Selasa (30/12/2025) malam di Islamic Centre, Surabaya. “Kami hanya ada berselawat tanggal 30 malam di Islamic Center karena kita sedang musibah,” ucap Adhy dalam pernyataan yang diterima, Selasa (22/12/2025).
Sekdaprov Jatim itu juga mengimbau kepada bupati/wali kota supaya tidak menggelar acara pesta rakyat dalam rangka berempati kepada saudara-sauadara di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara yang masih terdampak bencana.
“Tentu ini juga mengimbau kepada bupati, wali kota di dalam perayaan natal ini tidak terlalu menunjukkan pesta rakyat tapi mungkin untuk bisa berempati dengan musibah yang ada di Sumatera dan Aceh,” jelasnya.
Sementara itu sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim memastikan mekanisme pengamanan menjelang Natal dan Tahun Baru di Jatim akan berjalan optimal.
Khofifah mengatakan pada momentum Nataru nanti akan ada peningkatan mobilitas masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapsiagaan seluruh instansi lintas sektoral dalam memberikan pelayanan.
Di bidang kesehatan, Khofifah meminta agar seluruh fasilitas layanan kesehatan, baik rumah sakit maupun puskesmas, dimaksimalkan dan siaga di berbagai titik strategis.
Khofifah juga meminta kesiapan sektor pendukung lainnya, seperti PLN dalam menjaga keandalan pasokan listrik serta Pertamina untuk memastikan ketersediaan stok BBM selama masa libur Nataru. “Kesiapan ini penting mengingat meningkatnya mobilitas masyarakat antar daerah selama libur Natal dan Tahun Baru,” katanya.(wld/ham)
NOW ON AIR SSFM 100
