
Prabowo Subianto Presiden, Senin (5/5/2025), memimpin Rapat Kabinet Paripurna, di Istana Kepresidenan Jakarta.
Rapat yang diikuti seluruh Anggota Kabinet Merah Putih itu menjadi momentum untuk mengevaluasi kinerja enam bulan pertama sejak dilantik Oktober 2024.
Dalam arahannya, Presiden mengatakan, di semester pertama, pemerintah sudah menghasilkan berbagai capaian fundamental untuk memperkuat landasan kebangkitan bangsa.
Kepala Negara menyebut, pemerintah mampu menghasilkan 28 kebijakan baru yang berhubungan langsung dengan hajat hidup rakyat, dan hampir 200 produk hukum.
“Kalau kita lihat secara objektif, saya mau katakan bahwa dalam enam bulan kita memerintah, kita telah mencapai hal-hal yang cukup berarti, hal-hal yang bersifat fundamental, memperkuat landasan kebangkitan kita sebagai bangsa,” ujarnya.
Di sisi lain, Prabowo mengingatkan pentingnya evaluasi yang objektif supaya pemerintahan tidak terjebak dalam perasaan puas diri.
RI 1 menganalogikan pentingnya akurasi dalam pemerintahan seperti pendulum atau azimut kompas. Sedikit deviasi di awal bisa menyebabkan penyimpangan besar di kemudian hari.
“Kalau kita deviasi, yang saya katakan di awal penyimpangannya sedikit, di ujungnya penyimpangan yang besar,” ucapnya.
Lebih lanjut, Prabowo Presiden menegaskan pentingnya menjadikan Undang-undang Dasar NRI 1945 dan Pancasila sebagai acuan utama dalam menjalankan pemerintahan.
Kemudian, RI 1 mengapresiasi kelancaran transisi pemerintahan. Dia menyebut, konsultasi dengan presiden-presiden sebelumnya adalah sikap pemimpin yang bijak.
Lalu, Prabowo mengapresiasi seluruh jajaran Kabinet Merah Putih atas kerja sama dan dedikasi selama enam bulan pertama masa pemerintahan.
Walau pertemuan kabinet tidak terlalu sering, kebijakan yang dihasilkan cukup banyak yang terlaksana dengan baik, dan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.(rid)