
Kota Surabaya untuk kesekian kalinya menggelar teatrikal kolosal refleksi perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit, pada Minggu (21/9/2025) pagi, sekitar pukul 07.30 WIB.
Pantauan suarasurabaya.net, aksi teatrikal sebagai peringatan peristiwa berkibarnya Bendera Belanda di Hotel Yamato, pada 19 September 1945 lalu ini, ditonton ribuan warga yang memadati Jalan Tunjungan, sejak pukul 07.00 WIB.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya yang ikut dalam teatrikal dengan peran sebagai Resimen Sudirman mengatakan, drama ini diharapkan bisa menjadi penggerak semangat Arek-arek Suroboyo.
“Acara hari ini diharapkan bisa membakar semangat Arek-arek Surabaya. Sehingga, lewat acara ini kita semua bisa terus saling bergerak bersama untuk menjadikan Surabaya kota yang aman, nyaman, dan bisa mensejahterakan seluruh warganya,” katanya saat ditemui setelah acara, Minggu (21/9/2025).
Selain itu, Eri juga berharap agar Arek-arek Suroboyo tidak lupa dengan sejarah. Termasuk pengorbanan Cak Sidiq yang ditembak Belanda setelah berhasil merobek bendera warna merah putih biru, menjadi merah putih kala itu.
“Jangan pernah hilang sejarah ini. Bagaimana pengorbanan Cak Sidiq, pengorbanan seluruh masyarakat Surabaya ketika harus naik ke Hotel Yamato merobek bendera biru menjadi merah putih,” tambahnya.
Selain ditonton ribuan warga Surabaya, teatrikal perobekan bendera juga dihadiri oleh Legiun Veteran Republik Indonesia Jawa Timur (LVRI Jatim).
Selama teatrikal berlangsung, para veteran tidak berhenti mengabadikan momen. Bahkan, pada saat momen perobekan bendera, beberapa dari mereka menangis karena terharu.
Mustofa (71 tahun) salah seorang Anggota LVRI Jatim mengaku senang dengan teatrikal yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dia mengaku tidak pernah absen dari acara ini.
“Tahun lalu saya ikut. Tapi menurut saya, tahun ini lebih ramai,” tambahnya.
Meski dia bukan termasuk dalam veteran pejuang, Mustofa ikut bangga ketika peristiwa perjuangan mempertahankan kemerdekaan pada saat itu diperkenalkan terus pada masyarakat, terutama anak muda.(kir/bil/rid)