
Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, menyebarkan kabar duka dari dunia transportasi, pada Rabu (2/7/2025).
Menurut Nanang Sigit Kepala Kantor Badan SAR wilayah Jatim, KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam sebelum tiba di Pelabuhan Gilimanuk.
Laksamana Muda TNI Ribut Eko Suyanto Deputi Operasi SAR dan Kesiapsiagaan Basarnas mengatakan, manifest atau dokumen daftar berjumlah 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal.
Hingga berita ini ditulis, Jumat (4/7/2025) sebanyak 29 korban ditemukan selamat dengan menumpang perahu nelayan, sementara enam orang dilaporkan meninggal dunia.
Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Kapal penyeberangan Tunu Pratama Jaya (KMP) tenggelam, pada Rabu (2/7/2025) sekitar pukul 22.56 WIB sedang menuju ke Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali. Kapal itu kemudian diperkiraan tenggelam pada pukul 23.20 WIB dengan memuat 65 orang penumpang dan 22 kendaraan.
Diduga, kapal yang berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk itu mengalami kebocoran di ruang mesin hingga berakhir terbalik dan tenggelam, hanyut terbawa arus.
29 Korban yang selamat
Nanang mengatakan, 29 korban yang selamat ditemukan di beberapa lokasi terpisah sepanjang pantai Selatan Bali. Hingga saat ini terdapat 35 korban yang telah diidentifikasi.
Dikabarkan beberapa di antaranya berenang ke tepian dan menumpang perahu nelayan.
Operasi Pencarian Terus Berlanjut
Ipuk Fiestiandani Bupati Banyuwangi membantu pencarian korban KMP Tunu Jaya Pratama dengan mengerahkan tim dari pemerintah kabupaten.
Sementara itu, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur (Jatim) juga membantu semaksimal mungkin dengan memberikan support berbentuk sarana dan logistik seperti, perahu karet, motor tempel untuk perahu, dan solar untuk proses pencarian dan penyelamatan.
Pada hari kedua, Jumat (4/7/2025) operasi pencarian korban KMP Tunu Jaya Pratama diperluas sampai area Selatan, dengan penambahan dua armada unsur laut, satu pesawat dari TNI AL dan helikopter dari unsur Polri dan Basarnas.(dis/kir/faz)