
Seorang food vlogger inisial J (30 tahun) diduga mengalami tindak kekerasan yang dilakukan dua orang selepas merekam video jajanan tahu gimbal, di Jalan Kutisari Selatan, Surabaya, Selasa (26/8/2025) malam kemarin.
Kasus dugaan kekerasan itu sudah dilaporkan ke Polsek Tenggilis Mejoyo dengan nomor STTLP/B/52/VIII/2025/SPKT/Polsek Tenggilis Mejoyo/Polrestabes Surabaya/Polda Jawa Timur.
J mengaku awalnya mau mengulas jajanan tahu gimbal tersebut dan sudah meminta izin kepada penjualnya untuk mengambil video yang nantinya dijadikan konten.
“Tujuannya itu untuk dipromosikan. Kebetulan saya juga konten kreator mau bikin konten untuk yang UMKM. Nah, itu saya sudah izin,” kata J saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
Sesudah mengambil video tersebut, J berjalan ke mobilnya untuk mengambil uang tunai dan membayar tahu gimbal tersebut.
Saat di mobilnya, J dihampiri oleh seorang pria yang tiba-tiba menanyakan tujuan mengambil video.
Pria tersebut kemudian meminta ponsel J ingin melihat video yang telah diambil. Namun J tidak mau memberikan. Sehingga, terjadi adu mulut.
“Ditegur, ditanyain, ‘Kamu video-video apa?’. ‘Loh, saya video yang jualan ini, Bapaknya ini siapa?’ Saya bilang gitu kan. Nah, terus orangnya sempat cekcok, orangnya kayak enggak terima gitu,” ucapnya.
Saat keduanya masih adu mulut, kemudian ada satu orang lain yang diduga temannya mendatanginya dan ikut cekcok. Lalu, satu dari mereka diduga menampar wajah J.
“Terus dia nampar wajah saya. istilahnya nempeleng wajah saya gitu loh,” terangnya.
J mengaku tidak mengenal kedua orang tersebut. Namun, keduanya bilang sebagai pihak keamanan di wilayah tersebut.
“Mereka mengakui kalau mereka keamanan, tim keamanan di daerah sana katanya,” ungkapnya.
Pria 30 tahun itu juga menyebut penjual tahu gimbal sempat menjadi sasaran amukan mereka berdua saat berusaha melerai pertikaian itu.
“Terus penjualnya kan bilang, ‘bapak ngapain?’ Maksudnya mau membela saya memang ya. Bapak kok ngapain kok ribut, ada apa. Lah terus diserang juga,” tuturnya.
Sementara itu, Ipda Yudi Kanit Reskrim Polsek Tenggilis Mejoyo mengatakan kasus ini sedang diselidiki dengan melakukan pemeriksaan kepada terlapor.
Yudi mengatakan, terlapor mengaku sebagai tukang parkir toko. Kejadian tersebut bermula saat terlapor menegur J kenapa alasannya merekam dan terjadi cekcok yang berujung dugaan kekerasan.
“Saat rekam video itu dia (korban) didatangi sama S kemudian ditegur kenapa kok merekam-merekam akhirnya cek-cok. Terus ada kejadian itu (penamparan). Kasusnya masih kita dalami, terkait penganiayaan,” jelasnya.(wld/rid)