Jumat, 1 Agustus 2025

Forum Komunikasi Dekan FISIP Jaga Mutu Karya Ilmiah Dosen Lewat ICOSPACS 2025

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Forum Komunikasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FK-DKISIP) Indonesia di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, pada 29 - 31 Juli 2025. Foto: Risky suarasurabaya.net

Forum Komunikasi Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FK-DKISIP) Indonesia, berkomitmen menjaga mutu karya ilmiah dosen lewat The Fourth Intertational Conference on Social, Politic, Administration, and Communication Science (ICOSPACS) yang digelar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, pada 29 – 31 Juli 2025.

Tatang Sudrajat Ketua FK DKISP mengatakan, konferensi tersebut konsisten mengangkat tema besar dalam bidang ilmu sosial, politik, administrasi, dan komunikasi.

“Kami tidak hanya ingin menjadi ruang presentasi, tapi juga tempat pertanggungjawaban ilmiah. Semua paper yang dipresentasikan harus berbasis riset, baik lapangan maupun kajian pustaka, dan tidak boleh sekadar mengganti judul atau menyalin karya lama,” katanya, Kamis (31/7/2025).

Ia mengatakan, forum yang mencerminkan kekuatan keilmuan dari FK-DIKISP itu, tidak hanya menjadi ajang akademik, tapi juga menjadi pengawal agar dosen tidak terjebak dalam jurnal predator.

“Dosen harus menulis sebelum ditulis orang lain. Forum ini mewadahi mereka agar menulis di tempat yang benar. Kami ingin menjaga agar tidak ada publikasi yang menyesatkan atau dipaksakan,” ungkapnya.

Ayun Maduwinarti Dekan FISIP Untag Surabaya juga memastikan, bahwa setiap paper yang masuk harus melalui proses ketat, termasuk pemeriksaan plagiarism dan similarity menggunakan perangkat lunak seperti turnitin. 

“Batas maksimal similarity adalah 25 persen. Jika lebih dari itu, harus direvisi dan bisa dikoreksi hingga tiga kali sebelum dinyatakan layak,” katanya.

Upaya itu, kata dia, menjadi langkah preventif dalam mengatasi pelanggaran etika akademik, dan memastikan semua peserta berada di jalur yang benar secara keilmuan.

Dalam penyelenggaraan tahun ini, tercatat ada 96 paper masuk dan dipresentasikan oleh peserta dari 55 institusi yang tergabung dalam forum. Dari total paper itu, 38 dipresentasikan secara luring dan 58 secara daring.

Ia menyebut, kehadiran para dekan, wakil dekan, dan dosen dari berbagai kampus menunjukkan antusias yang tinggi terhadap kualitas riset dan publikasi ilmiah.

“Setiap tahun kami berharap kualitas konferensi meningkat, baik dari sisi teknis maupun substansi. Partisipasi juga makin luas, tak hanya dosen, tetapi juga praktisi, mahasiswa, pejabat pemerintah, hingga pengusaha,” ucapnya.

Rudy Handoko Ketua Panitia mengatakan bahwa hasil dari konferensi tersebut, akan dipublikasikan melalui prosiding, jurnal nasional terakreditasi SINTA (2, 3 atau 4), maupun jurnal internasional bereputasi, termasuk yang terindeks Scopus. 

“Ini penting, publikasi ilmiah juga menjadi bagian dari proses kenaikan jabatan akademik dosen, dari lektor hingga guru besar,” tambahnya.

ICOSPACS, kata dia, bukan hanya forum presentasi ilmiah, melainkan bagian dari upaya menumbuhkan budaya akademik yang sehat, serta mendorong tradisi penelitian yang bertanggung jawab.

“Kami ingin forum ini jadi tulang punggung kualitas akademik di lingkungan FISIP dan STISIP se-Indonesia,” tandasnya.(ris/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Jumat, 1 Agustus 2025
31o
Kurs