Selasa, 25 November 2025

Gaza Sebut Israel Hanya Izinkan 200 dari 600 Truk Bantuan Sesuai Perjanjian Gencatan Senjata

Laporan oleh M. Hamim Arifin
Bagikan
Dok. Sejumlah truk bantuan masyarakat Indonesia yang disalurkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berhasil memasuki Gaza, Palestina setelah sebelumnya sempat tertahan di perbatasan Rafah, Mesir. Foto: Antara

Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan bahwa Israel hanya mengizinkan tidak lebih dari 200 truk bantuan masuk ke Jalur Gaza per hari dari 600 truk yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata dengan Israel.

Ismail Al-Thawabteh Kepala Kantor Media Pemerintah Gaza, mengatakan kepada Anadolu yang dilansir Antara pada Senin (24/11/2025) bahwa Israel hanya mengizinkan kurang dari sepertiga dari bantuan yang dibutuhkan untuk 2,4 juta penduduk Gaza.

“Israel mengelola kelaparan di Gaza secara perlahan dan bertahap,” katanya. Dia juga mengingatkan bahwa tingkat malnutrisi di kalangan penduduk Gaza telah melampaui 90 persen.

Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang dicapai antara Hamas dan Israel pada 10 Oktober, seharusnya 600 truk bantuan masuk ke Gaza setiap hari.

Namun, Israel tidak mematuhi perjanjian tersebut, dan melancarkan serangan hampir setiap hari yang telah menewaskan sedikitnya 342 warga Palestina sejak 10 Oktober.

Thawabteh mengatakan Israel terus melarang masuknya alat berat dan peralatan yang dibutuhkan tim pertahanan sipil untuk mengevakuasi jenazah para syuhada dari bawah reruntuhan, dalam pelanggaran terang-terangan terhadap seluruh hukum kemanusiaan.

Ia menggambarkan praktik Israel tersebut sebagai kejahatan berlapis yang terdiri dari upaya kelaparan yang disengaja terhadap warga sipil dan menghalangi bantuan kemanusiaan.

Dirinya mendesak para mediator dan penjamin gencatan senjata untuk memberikan tekanan serius dan efektif agar pendudukan Israel mematuhi apa yang telah ditandatangani dan segera menghentikan pelanggaran berat ini.

Sejak Oktober 2023, tentara Israel telah menewaskan hampir 70.000 orang di Gaza yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 170.900 lainnya dalam serangan brutal yang meratakan sebagian besar wilayah kantong tersebut. (ant/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 25 November 2025
34o
Kurs