
Gempa magnitudo 6,9 terjadi Selasa (30/9/2025) malam mengguncang Pulau Cebu, Filipina. Gempa dangkal dengan kedalaman sekitar 10 kilometer itu menyebabkan sedikitnya 22 bangunan roboh atau rusak.
Menurut Dewan Nasional Pengurangan dan Manajemen Risiko Bencana Filipina (NDRRMC) pada Rabu (1/10/2025) pagi, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang mengguncang Filipina itu menjadi 26 orang, sementara 147 lainnya dilaporkan terluka.
Dilansir dari Channel News Asia, akibat guncangan hebat ini aliran listrik terputus di sejumlah wilayah. Warga panik dan berhamburan ke luar rumah dalam kondisi gelap gulita.
National Grid Corporation of the Philippines melaporkan, kabel listrik putus dan sejumlah transformator meledak, menyebabkan pemadaman listrik di Cebu dan pulau-pulau sekitarnya.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kota Cebu berpenduduk hampir satu juta jiwa. Sejumlah gempa susulan dilaporkan terjadi, dengan yang terkuat bermagnitudo 6. Namun, badan pemantau gempa menyatakan tidak ada ancaman tsunami.
Pemerintah Provinsi Cebu mengimbau relawan medis untuk membantu penanganan korban gempa. Di Kota San Remigio dan Bogo, upaya penyelamatan masih berlangsung.
Pamela Baricuatro Gubernur Cebu menyampaikan bahwa sejumlah rumah dan sebuah rumah sakit di Bogo mengalami kerusakan.
“Kami telah mengirimkan tim trauma ke sana. Dokter dan perawat sedang dalam perjalanan. Kami membutuhkan obat-obatan, makanan, dan tenaga medis,” ujarnya kepada Radio DZMM. (saf/ipg)