Kamis, 11 Desember 2025

Gustavo Petro Balas Keras Ancaman Trump, Sebut Presiden AS Itu Missinformasi

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Gustavo Petro Presiden Kolombia. Foto: Antara

Gustavo Petro Presiden Kolombia menanggapi keras ancaman Donald Trump Presiden Amerika Serikat (AS), dengan menuduh Trump mengandalkan “misinformasi total” terkait upaya Kolombia memerangi perdagangan narkoba.

Melansir Anadolu, Kamis (11/12/2025), pernyataan Petro itu muncul setelah Trump mengancam akan menjadikan dirinya target berikutnya, di tengah memanasnya ketegangan Washington dengan Nicolás Maduro Presiden Venezuela.

Trump, yang berulang kali menuduh Petro sebagai “pengedar narkoba ilegal”, menuding Kolombia mengoperasikan “pabrik kokain” yang secara langsung memasok narkoba ke AS. Ia juga mengklaim Petro akan menghadapi “masalah besar” jika tidak “sadar diri”.

Membalas melalui unggahan panjang di platform X, Petro menyebut Trump sebagai “pria yang sangat tidak terinformasi tentang Kolombia”, sekaligus menunjukkan sikap “tidak hormat terhadap presiden yang terpilih secara demokratis dan negara yang ia pimpin”.

“Memalukan, karena dia meremehkan negara yang paling memahami perdagangan kokain. Sepertinya para penasihatnya menipunya total,” tulis Petro.

Petro juga menyinggung perbedaan politiknya dengan Washington terkait Venezuela. Menurutnya, inti persoalan di negara jiran itu adalah “kurangnya demokrasi, bukan narkotika”.

Ia mengatakan telah bekerja selama dua tahun bersama Joe Biden Presiden AS sebelumnya untuk menyusun peta jalan damai yang mencakup pemerintahan transisi dan pemilu bebas.

Petro memperingatkan bahwa invasi AS ke Venezuela “akan membakar seluruh Amerika Selatan, termasuk Kolombia”, serta menghancurkan kerja sama demokratis di kawasan.

Sebagai informasi, sejak awal September, militer AS memperluas serangan terhadap kapal yang diduga terkait penyelundupan narkoba di Laut Karibia dan Samudra Pasifik timur.

Sedikitnya 22 serangan telah terjadi, menewaskan sekitar 87 orang. Trump juga mengonfirmasi penyitaan kapal tanker minyak Venezuela dalam operasi terpisah.

Petro menolak klaim Trump bahwa serangan rudal terhadap kapal kecil itu efektif menghentikan perdagangan narkoba. Ia menegaskan bahwa operator kapal “adalah orang-orang miskin”, sedangkan bandar besar justru tinggal di luar negeri “di kapal pesiar dekat Dubai atau di Madrid”.

Menurut Petro, pemerintahannya telah melakukan lebih dari 1.446 operasi darat melawan organisasi kriminal serta 13 pengeboman untuk menarget pemimpin mafia—banyak di antaranya dikoordinasikan dengan intelijen AS.

Ia menjelaskan bahwa jalur utama pengiriman kokain kini bukan lagi Karibia, tetapi Samudra Pasifik dan Cekungan Amazon. Karena itu, ia menekankan pentingnya koordinasi pengawasan pelabuhan dan patroli maritim, termasuk percepatan produksi kapal patroli oleh galangan kapal Kolombia. (bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 11 Desember 2025
25o
Kurs