Minggu, 23 November 2025

Hadiri Rapat Koordinasi PWNU se-Indonesia, Gus Yahya Akui Belum Terima Dokumen Risalah

Laporan oleh Akira Tandika Paramitaningtyas
Bagikan
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hadir dalam rapat koordinasi PWNU se-Indonesia, Sabtu (22/11/2025), di salah satu hotel Surabaya. Foto: Akira suarasurabaya.net

KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut hadir dalam rapat koordinasi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) se-Indonesia, yang digelar Sabtu (22/11/2025) malam, di salah satu hotel kawasan Surabaya Timur.

Pantauan suarasurabaya.net, Gus Yahya tiba di hotel sekitar 19.35 WIB, dan langsung menuju ruang makan.

Selain Gus Yahya, sejumlah pengurus NU tampak berdatangan. Terlihat juga banser yang bersiaga dari pintu masuk hotel hingga di ruangan yang digunakan rapat.

Saat ditanya awak media terkait kedatangannya dalam rapat koordinasi malam ini, Gus Yahya tidak menjawab banyak. Dia mengaku hanya menyambung silaturahmi dan koordinasi dengan pengurus.

“Silaturahmi dengan koordinasi pengurus organisasi,” katanya.

Sementara saat disinggung soal dokumen risalah yang meminta dirinya mundur dari jabatan Ketua Umum, Gus Yahya juga mengaku kalau dia belum menerima dokumen yang ditandatangani KH Miftachul Akhyar Rais Aam PBNU itu.

“Saya sendiri belum terima. Tapi lihat nanti apakah ada yang dipersiapkan. Tunggu informasinya ya,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, dokumen risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU yang ditandatangani KH Miftachul Akhyar, meminta Gus Yahya supaya mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU.

Rapat Harian Syuriyah tersebut digelar pada Kamis (20/11/2025) di Hotel Aston City Jakarta, yang diikuti 37 dari 53 orang pengurus harian Syuriyah PBNU.

Dalam dokumen risalah yang beredar, tertulis juga bahwa Gus Yahya diberikan waktu tiga hari untuk mundur dari jabatannya.

Selain itu, dari pertemuan itu, muncul sejumlah poin evaluasi terkait dinamika internal organisasi.

Salah satunya adalah pemanggilan narasumber yang diduga memiliki keterkaitan dengan jaringan Zionisme Internasional, dalam program Akademi Kepemimpinan Nasional Nahdlatul Ulama (AKN NU).

Langkah itu dinilai tidak sesuai dengan Maqashidul Qanun Asasi NU serta garis perjuangan PBNU dalam membela nilai-nilai kemanusiaan.

Setelah mempertimbangkan aspek-aspek itu, Syuriyah menyerahkan keputusan final kepada Rais Aam bersama dua Wakil Rais Aam lainnya.

Musyawarah kemudian menetapkan agar Gus Yahya supaya mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum PBNU. Bila dalam tiga hari tidak ada pernyataan resmi pengunduran diri, Syuriyah disebut akan mengambil langkah pemberhentian secara formal.(kir/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Minggu, 23 November 2025
26o
Kurs