Selasa, 13 Mei 2025

Hamas Akan Bebaskan Sandera Bekewarganegaraan AS-Israel Terakhir yang Masih Hidup

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Ilustrasi penyerahan sandera antara Hamas dan Israel di Jalur Gaza, Palestina. Foto: Anadolu

Kelompok pejuang Hamas pada, Minggu (11/5/2025), menyatakan akan membebaskan Idan Alexander, sandera berkewarganegaraan ganda Israel-Amerika, sebagai bagian dari upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Dalam pernyataannya, kelompok perlawanan Palestina itu mengatakan keputusan ini diambil setelah pembicaraan intensif dengan pemerintah Amerika Serikat dalam beberapa hari terakhir, yang dinilai “berjalan sangat positif”.

Melansir Antara, Senin (12/5/2025), Hamas juga menyatakan kesiapan untuk segera berunding secara intensif demi mencapai gencatan senjata permanen, pertukaran tahanan yang disepakati bersama, serta pembentukan badan profesional independen yang akan memerintah Gaza.

Menurut Hamas, kerangka kerja seperti ini akan menciptakan ketenangan dan stabilitas jangka panjang, sekaligus mendukung rekonstruksi Gaza dan pencabutan blokade Israel. Kelompok itu juga memuji upaya mediasi yang dilakukan Qatar, Mesir, dan Turki.

Idan Alexander, yang sebelumnya bertugas di unit infanteri elit di perbatasan Gaza, diketahui sebagai sandera AS terakhir yang masih hidup di Gaza. Menurut pernyataan Hamas, pembebasan Alexander akan menjadi langkah yang memfasilitasi gencatan senjata, membuka kembali penyeberangan perbatasan, dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Sementara media Israel melaporkan, pembebasan Alexander yang direncanakan dalam 48 jam ke depan dapat memaksa Israel menghentikan serangan, meski hanya beberapa jam.

Dalam pernyataan terpisah, kantor Benjamin Netanyahu Perdana Menteri Israel menyebut pihaknya telah menerima informasi dari AS bahwa Hamas berniat membebaskan Alexander sebagai bentuk itikad baik, “tanpa syarat atau pertukaran apa pun”.

Kantor Netanyahu juga menyatakan, pembebasan Alexander diharapkan membuka jalan bagi negosiasi pembebasan sandera lainnya, berdasarkan usulan Steve Witkoff, utusan khusus Donald Trump Presiden AS untuk Timur Tengah, yang telah disetujui Israel.

“Israel saat ini menunggu pelaksanaan pembebasan tersebut,” tulis pernyataan itu.

“Sesuai kebijakan Israel, negosiasi akan tetap berlangsung meski dalam kondisi perang, dengan komitmen penuh untuk mencapai semua tujuan perang.”

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pemerintah Amerika Serikat maupun otoritas Palestina terkait pernyataan Israel tersebut. (ant/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Kecelakaan Dua Truk di KM 751.400 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Selasa, 13 Mei 2025
25o
Kurs