Jumat, 12 Desember 2025

Hari Pertama Menjabat, Kiai Zulfa Mustofa Pj Ketum PBNU Langsung Konsolidasi Nasional

Laporan oleh Muchlis Fadjarudin
Bagikan
KH Zulfa Mustofa Penjabat Ketua Umum PBNU lakukan konsolidasi nasional secara daring di hari pertama tugasnya. Pertemuan daring ini melibatkan lebih dari 30 PWNU, lebih dari 400 PCNU se-Indonesia, serta PCI NU dari berbagai negara, Kamis (11/12/2025). Foto: tangkapan layar

KH Zulfa Mustofa Penjabat Ketua Umum PBNU langsung bergerak cepat di hari pertama tugasnya. Lewat pertemuan daring yang melibatkan lebih dari 30 PWNU, lebih dari 400 PCNU se-Indonesia, serta PCI NU dari berbagai negara, Kiai Zulfa menggelar konsolidasi nasional, Kamis (11/12/2025).

Di hari yang sama, ia juga menyempatkan diri meninjau pembangunan universitas NU di PWNU Banten. Dalam kunjungan tersebut, Kiai Zulfa menegaskan bahwa roda organisasi PBNU kini berjalan normal.

“NU sudah normal kembali, sehat kembali, dan siap melanjutkan hikmah,” ujarnya kepada seluruh pengurus dari pusat hingga ranting seperti dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/12/2025).

Rapat yang bertajuk Sosialisasi Hasil Keputusan Rapat Pleno PBNU itu dihadiri Prof Mohammad Nuh Rais Syuriah, Wakil Rais Aam masing-masing KH Afifuddin Muhajir dan KH Anwar Iskandar, Prof Mukri, serta jajaran pengurus di berbagai tingkatan.

Dalam kesempatan itu, Kiai Zulfa menegaskan bahwa dirinya telah diberi amanah untuk menakhodai organisasi, dan seluruh struktur di bawahnya diminta kembali merapatkan barisan.

“Saya paham, kemarin banyak yang ragu. Tapi dengan keputusan pleno, semoga kebingungan itu hilang. NU harus kembali berjalan,” jelasnya.

Untuk menunjukkan bahwa organisasi telah kembali stabil, ia menjadwalkan kunjungan lanjutan ke NTB, Sumatera Barat, Aceh, dan Sumut. Kunjungan tersebut sekaligus untuk menyalurkan bantuan Rp2 miliar bagi korban bencana yang dihimpun saat pleno.

“Ini bukti bahwa PBNU bekerja, tidak seperti yang digambarkan narasi-narasi di media sosial. NU sudah normal,” tegasnya.

Kiai Zulfa juga menyampaikan agenda besar organisasi, yaitu Konferensi Besar PBNU yang dirangkai dengan peringatan 1 Abad NU secara masehi di Gelora Bung Karno pada 31 Januari 2026. Khofifah Indar Parawansa ditunjuk sebagai ketua panitia. Acara ini akan dihadiri seluruh pengurus NU dari seluruh Indonesia.

Secara internal, ia memastikan penataan SK kepengurusan akan dipercepat agar tidak menghambat layanan organisasi.

“Saya tidak akan memperlambat SK, karena itu menyangkut layanan,” katanya.

Percepatan ini sejalan dengan mandat pleno untuk mempersiapkan muktamar sesegera mungkin.

“Kita gelar muktamar secepatnya, seadil-adilnya, sebersih-bersihnya. Kita hindari money politics dan kembalikan adab di NU,” ujarnya.

Ia menegaskan pentingnya memulihkan etika organisasi, termasuk hubungan antara santri dan ulama, serta mencegah pihak-pihak yang mencoba membenturkan Syuriyah dan Mustasyar.

“Masalah NU harus diselesaikan di dalam organisasi,” pesannya.

Dalam rapat yang sama, Prof Mohammad Nuh Rais Syuriah menegaskan bahwa penunjukan Kiai Zulfa sebagai Pj Ketum telah sah secara absolut.

“Secara legalitas, pleno memenuhi semua syarat. Kehadiran melebihi 55 persen, seluruh aturan dipenuhi, dan tidak ada dissenting opinion,” ujarnya.

KH Afifuddin Muhajir Wakil Rais Aam menambahkan bahwa keputusan pleno diambil berdasarkan pertimbangan mudarat paling ringan di tengah dinamika organisasi.

“Kita memilih yang paling ringan di antara dua mafsadat. Semoga NU tetap punya peran penting ke depan,” katanya.

Hal senada disampaikan KH Anwar Iskandar Wakil Rais Aam. Ia menyebut keputusan pleno bersifat final.

“Itu ibarat putusan hakim. Ketika hakim menetapkan, perbedaan harus selesai. Sekarang saatnya melihat ke depan,” ujarnya.

Dengan penegasan dari para pimpinan Syuriah itu, agenda PBNU kini berfokus pada konsolidasi, percepatan muktamar, dan pemulihan penuh struktur organisasi. (faz/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Jumat, 12 Desember 2025
31o
Kurs