Senin, 8 Desember 2025

Himpunan Psikologi Indonesia Soroti Pentingnya Kesehatan Mental Berkontribusi Membangun Bangsa

Laporan oleh Meilita Elaine
Bagikan
Seminar yang digelar HIMPSI menggandeng APA di Surabaya, Jumat (24/1/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Himpusan Psikologi Indonesia (Himpsi) menyoroti pentingnya kesehatan mental bisa berkontribusi untuk membangun bangsa lewat seminar yang digelar di Kota Surabaya, Jumat (24/1/2025).

Andik Matulessy Ketua Umum HIMPSI menyebut, agenda seminar ini sengaja mendatangkan American Psychological Association (APA) untuk pertama kalinya di Indonesia.

“Ada tiga kota, Jakarta 22 Januari, lalu Surabaya (sekarang), nanti Bali 26 Januari,” katanya ditemui suarasurabaya.net di sela acara di Hotel Bumi Surabaya, Jumat.

Kegiatan yang dihadiri 200 orang terdiri dari psikolog, akademisi, praktisi, hingga mahasiswa dari berbagai universitas di Jawa Timur dan sekitarnya ini, membahas tema “The Future of Psychology: How Psychological Science and Practice Contribute in Building the Nation.”

Andik Matulessy Ketua Umum HIMPSI, Jumat (24/1/2025). Foto: Meilita Elaine suarasurabaya.net

Secara garis besar, seminar ini membahas permasalahan di Indonesia tidak hanya dari sisi medis, tapi juga kesehatan mental.

Menurut Andik, kesehatan mental atau psikologi masyarakat sangat berperan penting untuk membangun bangsa ke depan sekaligus menghadapi tantangan-tantangannya.

“Topiknya bagaimana menggunakan AI untuk kebermanfaatan kesehatan mental, bagaimana kebijakan dalam kegiatan yang melibatkan kesehatan mental pada publik, dan bagaimana memanage organisasi karena APA punya 170 ribu anggota,” imbuhnya.

Ia berharap kegiatan seminar ini ke depan bisa jadi jembatan antara kampus dan APA. “Ketika kampus seminar ada keynote dari APA, dan lainnya,” imbuh Andik.

Ia berharap, implementasi kerja sama soal kontribusi psikologi membangun bangsa ini bisa terus berlanjut.

“APA ini organisasi internasional yang relatif stabil, jadi banyak belajar dari mereka bagaimana perkembangan psikologi dalam konteks sains dan praktik bisa memengaruhi kebijakan,” tandasnya. (lta/bil/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 8 Desember 2025
26o
Kurs