Minggu, 15 Juni 2025

HNW Minta Ribuan Kuota Haji Kazakstan yang Tidak Terpakai untuk Jemaah Indonesia

Laporan oleh Farid Kusuma
Bagikan
Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR RI bertemu Naurizbay Haji Taganuly Grand Mufti Kazakhstan, Selasa (22/4/2025), di Kota Astana, Kazakhstan. Foto: istimewa

Hidayat Nur Wahid Wakil Ketua MPR RI melakukan kunjungan kehormatan ke Kantor Muftiyat Kazakhstan dalam rangka mempererat kerja sama bilateral di bidang kebudayaan dan Pendidikan Islam, serta menyampaikan aspirasi Komisi VIII DPR RI dan Umat Islam di Indonesia terkait kuota haji.

Pertemuan yang berlangsung tanggal 22 April 2025 di Kantor Muftiyat Kazakstan di Kota Astana itu berlangsung dengan hangat dan penuh semangat Ukhuwah Islamiyah.

Hidayat Nur Wahid diterima langsung oleh Naurizbay Haji Taganuly Grand Mufti Kazakhstan didampingi Wakil Mufti. Dialog berlangsung akrab dan hangat dengan Bahasa Arab, karena Mufti dan HNW sama-sama alumni pendidikan tinggi di Timur Tengah.

Grand Mufti menyambut baik berbagai usulan dan inisiatif kerja sama yang disampaikan HNW.

Salah satu isu strategis yang dibahas adalah terkait kuota haji Kazakhstan yang mencapai 10.000 jemaah. Namun, menurut Mufti Kazakstan, selama ini kuota tersebuut belum terserap habis, tahun lalu hanya terpakai 5000 kuota.

Bahkan, tahun ini berpotensi hanya terpakai sekitar 4.500. Artinya, ada 5000 lebih kuota haji yang tidak terpakai.

Dalam kesempatan tersebut, Hidayat menyampaikan usulan supaya sisa kuota haji Kazakstan yang belum terpakai dapat dihibahkan atau dimanfaatkan calon jemaah haji dari Indonesia yang saat ini menghadapi antrean panjang antara 28 hingga 49 tahun.

“Kami mengusulkan agar sisa kuota haji Kazakhstan yang belum dimanfaatkan itu bisa diberikan kepada calon jemaah haji Indonesia. Ini akan sangat membantu Umat Islam di Indonesia yang begitu antusias untuk berhaji, tapi harus menunggu puluhan tahun karena panjangnya daftar tunggu,” ujar HNW.

Selain untuk memperpendek masa tunggu/antrean, kuota yang ada tidak menjadi mubadzir karena tidak terpakai.

Menurutnya, langkah itu merupakan salah satu bentuk nyata diplomasi parlemen sesuai fungsinya, untuk mencari solusi dan memperjuangkan aspirasi konstituen yang bisa berlaku lintas negara dengan mengedepankan solidaritas dan kerja sama saling bantu sesama umat Muslim berbasiskan prinsip Ukhuwah Islamiyah.

HNW mengapresiasi respons positif dari pihak Mufti Kazakhstan terhadap usulan tersebut.

“Alhamdulillah, pihak Grand Mufti memahami dan merespons dengan sangat baik usulan terkait kuota haji Kazakstan yang tidak terserap itu. Semoga hal positif ini bisa lebih dioperasionalkan dalam pertemuan berikut Komisi VIII DPR RI dengan Wakil Mufti Kazakstan yang membidang haji sebagaimana dipesankan Grand Mufti,” ungkapnya.

Selain urusan haji, pertemuan juga membahas peluang kerja sama Pendidikan Islam, pertukaran pelajar, dan penguatan dakwah moderat di kawasan Asia Tengah dan Asia Tenggara.

Kunjungan itu menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya diplomasi Parlemen Indonesia yang mengedepankan kemaslahatan konstituen, umat dan kepentingan nasional, serta mempererat hubungan dengan dunia internasional termasuk dunia Islam sesuai konteksnya.(rid/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Minggu, 15 Juni 2025
30o
Kurs