Hujan Lebat dan Longsor di Korea Selatan: 17 Meninggal dan 11 Orang Masih Hilang

Hujan deras yang mengguyur Korea Selatan selama empat hari terakhir, telah menyebabkan 17 orang meninggal dan sebelas lainnya hilang.

Berdasarkan data dari Kementerian Dalam Negeri dan Badan Pemadam Kebakaran Nasional hingga Minggu (20/7/2025) pukul 18.00 waktu setempat, sebagian besar korban jiwa terjadi di Sancheong dengan sepuluh orang meninggal dunia dan empat masih hilang.

Korban jiwa lainnya tercatat di Osan dan Gapyeong (Provinsi Gyeonggi), Seosan dan Dangjin (Chungcheong Selatan), serta Kota Gwangju di barat daya.

Dilansir dari Yonhap, petugas pemadam kebakaran mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di Sancheong, sehingga jumlah korban kemungkinan masih akan berubah.

Hujan ekstrem telah mengguyur sejak Rabu (16/7/2025), dengan curah hujan tertinggi tercatat di Sancheong sebesar 793,5 milimeter hingga Minggu sore.

Hapcheon menerima 699 mm dan Hadong 621,5 mm. Sementara itu, Gapyeong, yang terletak sekitar 55 kilometer timur laut Seoul, mencatat curah hujan harian tertinggi pada Minggu sebesar 197,5 mm.

Pemerintah melaporkan total 1.999 kasus kerusakan infrastruktur, termasuk jalan yang terendam banjir dan tanah longsor, serta 2.238 laporan kerusakan properti pribadi, seperti bangunan dan lahan pertanian.

Sebanyak 13.492 orang telah dievakuasi dari 15 kota dan provinsi besar. Cuaca buruk juga menyebabkan pembatalan 62 penerbangan.

Meski hujan diperkirakan masih akan turun pada Minggu malam di wilayah Gyeonggi, Gangwon, Chungcheong, dan Gyeongsang Utara, pemerintah mencabut status siaga tertinggi tanggap darurat pada pukul 18.00. (saf/ham)