Sabtu, 20 September 2025

IDAI Tekankan Pentingnya Edukasi Imunisasi untuk Cegah Penyakit Berbahaya

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A, Subsp.Kardio (K) Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyiapkan vaksin yang akan disuntikkan kepada anak. Foto: Antara

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya peningkatan edukasi tentang manfaat imunisasi bagi kesehatan anak guna mengoptimalkan cakupan program vaksinasi.

Piprim Basarah Yanuarso Ketua Pengurus Pusat IDAI menyampaikan, pemahaman masyarakat mengenai imunisasi anak umumnya memang sudah tinggi di kota-kota besar, tetapi tidak demikian halnya dengan masyarakat di daerah.

“Kitatidak pungkiri bahwa di kota-kota besar orang tua yang kesadaran akan imunisasi itu tinggi itu ya cakupan imunisasi akan tinggi,” katanya dilansir dari Antara, Sabtu (20/9/2025).

Menurutnya, masih ada anggota masyarakat yang memperdebatkan perlunya vaksinasi anak di beberapa daerah. Masih ada pula warga yang menolak anaknya divaksinasi.

Kondisi yang demikian membuat cakupan program imunisasi anak tak optimal dan meningkatkan peluang munculnya kejadian luar biasa penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi.

“KLB bermunculan kembali jadi satu fakta bahwa cakupan imunisasi di Indonesia itu tidak optimal,” kata Piprim.

Baru-baru ini kejadian luar biasa penyakit campak terjadi di daerah Sumenep, Jawa Timur.

Kasus campak di daerah itu meningkat dan menyebabkan 17 orang meninggal. Pemerintah melaksanakan vaksinasi untuk mencegah penularan campak pada anak-anak di daerah tersebut.

Piprim mengatakan, kegiatan edukasi mengenai pentingnya vaksinasi untuk melindungi anak dari penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi harus ditingkatkan.

“Jadi, saya kira kita tidak lagi bisa mengabaikan pentingnya edukasi terhadap imunisasi. Penting adanya penguatan kembali imunisasi, supaya hal-hal seperti ini bisa diatasi dengan baik,” katanya.

“Penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi jauh lebih berbahaya dibandingkan efek samping ringan setelah disuntik,” ia menambahkan.

Piprim mengemukakan perlunya meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan edukasi mengenai pentingnya imunisasi anak.

“Tenaga kesehatan perlu memberikan edukasi dengan bahasa sederhana agar orang tua semakin percaya bahwa vaksinasi sangat bermanfaat,” katanya.

Vaksinasi dapat melindungi anak dari penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi, termasuk di antaranya campak, hepatitis B, poliomyelitis, tuberkulosis, difteri, pertusis, tetanus, dan pneumonia.

Guna mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan cakupan vaksinasi pada anak, IDAI mengadakan kegiatan Vaksinasi Massal Balita bekerja sama dengan Rumah Vaksinasi dan Posyandu.

“Ini adalah bentuk support kita sebagai dokter anak untuk membantu program pemerintah untuk meningkatkan cakupan imunisasi,” kata Piprim. (ant/mas/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 20 September 2025
28o
Kurs