
Indonesia menyerukan tindakan tegas dan nyata untuk mengakhiri penjajahan panjang Israel atas Palestina, serta mewujudkan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Hal itu disampaikan Arrmanatha Nasir Wakil Menteri Luar Negeri RI dalam Konferensi Tingkat Tinggi Internasional mengenai Implementasi Solusi Dua Negara yang diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi, di Markas Besar PBB New York, Selasa (29/7/2025).
Dalam konferensi tersebut, Indonesia menegaskan tiga langkah utama untuk mewujudkan Solusi Dua Negara. Pertama, adalah pengakuan harus bersifat strategis, bukan hanya simbolis.
Indonesia menekankan solusi dua negara itu dimulai dengan pengakuan politik. Sehingga, negosiasi perdamaian dapat berlangsung, yang dapat dilanjutkan dengan mengakhiri pendudukan ilegal seperti yang ditegaskan oleh Mahkamah Internasional.
“Mengakui Palestina bukanlah sebuah bantuan. Pengakuan merupakan kewajiban berdasarkan hukum internasional. Mengakui Palestina berarti memperjuangkan keadilan. Pengakuan berarti percaya pada Piagam PBB. Pengakuan berarti menyeimbangkan persaingan diplomatik,” ujar Wamenlu RI, dilansir dari Antara, Rabu (30/7/2025).
Yang kedua, Indonesia menegaskan kekerasan terhadap Warga Palestina harus segera dihentikan, ditekankan juga bahwa gencatan senjata merupakan kewajiban moral, termasuk memberikan bantuan kemanusiaan dan melindungi warga sipil.
“Presiden Prabowo telah menegaskan kesiapan Indonesia untuk berkontribusi pada perdamaian, termasuk melalui penyediaan personel untuk mendukung upaya pasukan stabilisasi di Gaza, di bawah mandat PBB,” ujar Tata.
Ketiga, Indonesia menekankan hanya Rakyat Palestina yang bertanggung jawab untuk membangun kembali negara Palestina dan membentuk masa depan politiknya, dan harus dipimpin oleh Palestina sendiri.
“Segala upaya untuk menggusur paksa mereka atau memaksakan persyaratan terhadap kedaulatan mereka harus ditolak dengan tegas. Negara Palestina yang kuat dan bersatu, dengan kendali penuh atas wilayah dan institusinya, adalah fondasi perdamaian yang berkelanjutan,” imbuhnya.
Tata mengatakan, hanya dengan mewujudkan Negara Palestina yang kuat dan bersatu dengan kendali penuh atas wilayah dan institusinya, maka Israel dapat benar-benar diterima sebagai tetangga yang damai di Timur Tengah yang aman.
“Indonesia juga akan terus membantu pemuda Palestina terutama dalam hal pendidikan, karena kaum muda itulah yang akan memimpin Palestina yang bebas, demokratis dan berdaulat,” tandasnya.(ant/dis/ham/rid)