Rabu, 21 Mei 2025

Inggris Hentikan Perundingan Perdagangan Bebas dengan Israel Usai Eskalasi Militer di Gaza

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Pemandangan umum mengenai kehancuran di Gaza Utara, dilihat dari sisi Israel di perbatasan Israel-Gaza pada 17 Mei 2025. Foto: Reuters

Inggris pada Selasa (20/5/2025) kemarin resmi menghentikan sementara perundingan perdagangan bebas dengan Israel dan memanggil duta besarnya.

Selain itu, Inggris juga mengumumkan sanksi baru terhadap pemukim di Tepi Barat, langkah yang diambil setelah David Lammy Menteri Luar Negeri Inggris mengutuk eskalasi militer yang disebutnya “mengerikan” di Gaza.

Operasi militer Israel dimulai minggu lalu, dan menurut petugas medis di Gaza, serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 500 orang dalam delapan hari terakhir.

Selain itu, sejak awal Maret, Israel juga telah memblokir pasokan medis, makanan, dan bahan bakar ke Gaza. Hal ini memicu peringatan internasional tentang potensi kelaparan, meskipun beberapa truk bantuan kemanusiaan akhirnya diperbolehkan masuk.

Dilansir dari Reuters pada Selasa (20/5/2025) malam WIB, David Lammy menyebutkan bahwa serangan militer ini menandai “fase baru yang gelap dalam konflik ini”.

Ia menyerukan Israel untuk menghentikan blokade bantuan kemanusiaan dan mengutuk komentar Bezalel Smotrich Menteri Keuangan Israel yang mengusulkan kemungkinan pembersihan etnis dan penghancuran Gaza, serta relokasi penduduknya ke negara ketiga.

Lammy menyebut, pernyataan itu sebagai ekstremisme yang berbahaya, menjijikkan, dan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip yang mendasari hubungan bilateral Inggris dengan Israel.

“Saya mengutuknya sekeras-kerasnya. Ini ekstremisme yang berbahaya dan mengerikan,” ujar Lammy.

Lammy juga mengumumkan bahwa Inggris telah menangguhkan perundingan dengan Israel terkait perjanjian perdagangan bebas.

Pemerintah Israel, di sisi lain, menyatakan bahwa pembicaraan perdagangan yang dimulai pada 2022 tidak akan dilanjutkan dalam waktu dekat.

Juru bicara kementerian luar negeri Israel menegaskan, “Tekanan eksternal tidak akan mengalihkan Israel dari jalannya dalam mempertahankan eksistensi dan keamanannya.”

Meski Inggris tetap mendukung hak Israel untuk membela diri setelah serangan mematikan oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, Lammy menekankan bahwa serangan militer yang baru ini tidak akan membantu pembebasan sandera yang masih ditahan oleh Hamas.

Ia juga mengingatkan bahwa gencatan senjata yang terjadi pada Januari lalu menunjukkan pendekatan yang lebih baik dalam menghadapi konflik ini. (ant/bel/saf/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Mobil Terbakar Habis di KM 750 Tol Sidoarjo arah Waru

Surabaya
Rabu, 21 Mei 2025
31o
Kurs