Selasa, 11 November 2025

Israel Umumkan Jeda Militer Harian di Gaza, Bantuan Mulai Mengalir

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ratusan warga Palestina membawa bantuan yang diterima dari truk yang memasuki Jalur Gaza utara, di jalan utara Kota Gaza, Palestina (22/6/2025). Foro: Xinhua

Israel mengumumkan penghentian operasi militer setiap hari selama 10 jam di sejumlah wilayah Gaza, menyusul meningkatnya tekanan internasional atas krisis kemanusiaan yang memburuk di daerah kantong tersebut.

Dalam keputusan yang disampaikan pada Minggu (27/7/2025), militer Israel menyatakan akan menghentikan aktivitas militer di Al-Mawasi, Deir al-Balah, dan Kota Gaza mulai pukul 10.00 hingga 20.00 waktu setempat setiap hari, hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.

Dilansir dari Reuters, ketiga wilayah ini sebelumnya tidak lagi menjadi lokasi operasi darat sejak Maret, saat Israel melanjutkan ofensif di bagian lain Gaza.

Selain itu, koridor bantuan baru juga dibuka. Rute aman untuk konvoi pembawa makanan dan obat-obatan akan diberlakukan secara permanen mulai pukul 06.00 hingga 23.00.

Tom Fletcher Kepala bantuan PBB menyatakan bahwa pihaknya akan memaksimalkan jeda ini untuk menjangkau sebanyak mungkin warga yang kelaparan.

“Tim kami di lapangan akan melakukan segala yang kami bisa,” tulisnya melalui akun X.

Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan, sedikitnya 127 orang, termasuk 85 anak-anak, meninggal akibat kekurangan gizi sejak perang dimulai.

Salah satunya adalah bayi lima bulan bernama Zainab Abu Haleeb yang meninggal karena gizi buruk akut di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis pada 26 Juli 2025.

Pada hari yang sama, Bulan Sabit Merah Mesir mengirimkan lebih dari 100 truk bantuan yang membawa 1.200 ton makanan ke Gaza selatan melalui perlintasan Kerem Shalom. Beberapa jam sebelumnya, Israel juga mulai mengirimkan bantuan melalui udara.

Organisasi bantuan internasional menyebut kondisi di Gaza mendekati kelaparan massal. Sebanyak 2,2 juta penduduk Gaza kini nyaris tidak memiliki akses ke makanan setelah Israel memutus pasokan sejak Maret dan hanya membuka kembali jalur bantuan terbatas pada Mei.

PBB menyambut baik pengumuman jeda kemanusiaan dan menilai hal tersebut dapat meningkatkan distribusi bantuan.

Namun, badan dunia itu juga mengkritik kurangnya rute alternatif bagi konvoi bantuan, yang masih menghambat akses kemanusiaan secara keseluruhan. (saf/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
30o
Kurs