
Istigasah atau doa bersama di Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya dalam rangka Hari Santri Nasional menyerukan untuk memperkuat kerukunan, Selasa (21/10/2025) malam.
Ir. KH. Masduki Toha Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya mengingatkan kembali peran santri dan kiai dalam merebut juga mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.
“Hari ini kita merdeka karena perjuangan santri dan kiai, membunuh Jenderal Mallaby,” katanya saat sambutan.
Ia berharap, momen peringatan Hari Santri Nasional ini juga jadi penguat kerukunan bersama.
“Hari santri ini momentum memperkuat kerukunan kita bersama,” ungkapnya.
Menurutnya, kerununan bersama itu jadi pilar utama kemajuan Bangsa Indonesia.
Selain itu, ia mengusulkan pada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempunyai kantor baru, karena usia gedung cagar budaya Kantor PCNU Kota Surabaya sudah tua.
Usulan itu disambut Lilik Arijanto Sekretaris Daerah Kota Surabaya. Ia membuka kesempatan koordinasi bahkan berencana menjadikan Kantor PCNU Surabaya di Jalan Bubutan sebagai museum.
“Janjinya membuat kantor ini jadi museum nanti akan dicarikan kantor baru. Silakan nanti dikooridnasikan kembali semoga PCNU bisa punya kantor lebih bagus tapi ini jadi museum,” ungkapnya saat sambutan juga.
Dalam rangkaian kegiatan istigasah, juga diselipkan santunan ke para keluarga korban meninggal tragedi Ponpes Al Khoziny.
Romy Junardy District Governor Rotary D3420 Indonesia tahun 2023-2024 sekaligus Director Rotary Asian menyebut, santunan diberikan ke 24 keluarga korban meninggal tertimpa reruntuhan musala Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran Sidoarjo.
“Jadi kita menjalin hubungan dengan agama lain, dengan kultur lain dan di Indonesia ini beragam dari kultur dan agama kita ingin menjadi satu dan hubungan kita sudah lama dengan Nahdlatul Ulama,” ungkapnya saat menghadiri acara istigasah di Kantor PCNU Kota Surabaya, Selasa (21/10/2025) malam.(lta/wld/iss)