
Inspektorat Jenderal Kementerian Agama terus melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap kualitas layanan haji yang diberikan kepada jemaah Indonesia, salah satunya dalam hal konsumsi yang mesti sesuai dengan kebutuhan jemaah.
“Komitmen kami adalah memastikan setiap jemaah mendapatkan layanan konsumsi yang layak, sehat, dan sesuai kebutuhan jemaah,” ujar Khairunas Inspektur Jenderal Kemenag di Jakarta, Jumat (16/5/2025), seperti dilaporkan Antara.
Khairunas mengatakan pihaknya menerima masukan dari jemaah terkait kualitas makanan yang disajikan.
Beberapa di antaranya mengeluhkan tekstur nasi yang kurang lembut, cita rasa makanan yang terlalu pedas, serta menu yang belum sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan jemaah lanjut usia (lansia).
Usai mendapati laporan tersebut, kata dia, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi langsung melakukan koordinasi intensif dengan pihak dapur katering untuk segera melakukan perbaikan.
Penyesuaian menu pun dilakukan agar lebih ramah bagi jemaah lansia.
“Kami telah meminta penyesuaian menu agar lebih ramah lansia, serta peningkatan pengawasan kualitas dan penguatan kontrol sebelum makanan didistribusikan,” ujar Khairunas.
Selain itu, Khairunas juga menyoroti kendala yang dihadapi sebagian peserta calon haji terkait belum diterimanya kartu Nusuk, yang merupakan syarat akses masuk ke Masjidil Haram.
“Menyikapi hal ini, PPIH Arab Saudi telah berkoordinasi secara intensif dengan pihak syarikah agar jemaah tetap dapat melaksanakan ibadah dengan aman dan lancar,” kata dia.
Sebagai solusi sementara, pihak syarikah telah menyediakan tanda pengenal khusus dan melakukan pendampingan langsung kepada jemaah selama menjalani ibadah di Masjidil Haram.
Di sisi lain, proses distribusi kartu Nusuk terus dipercepat agar jemaah segera mendapatkan hak akses beribadah dengan nyaman.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada hambatan berarti dalam pelaksanaan ibadah jemaah. Kenyamanan dan kekhusyukan jemaah menjadi prioritas utama kami,” kata Khairunas.(ant/iss)