
Jazz Band Competition 2025 yang digelar di Exhibition Hall, Mall Grand City Surabaya, pada Jumat (26/9/2025), bukan hanya menjadi ajang unjuk bakat, tapi juga untuk regenerasi musisi jazz di Surabaya.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Fabian Yudhistira, salah satu juri dalam kompetisi tersebut.
“Hari ini ada 8 peserta Jazz Band Competition yang tampil. Dari 8 itu, kami akan ambil 3 juara. Juara 1 dan 2 akan mendapatkan fresh money dan bisa tampil di Bnak Jatim Jazz Traffic Festival 2025. Juara 3 juga tetap tampil, tapi tanpa hadiah uang,” jelas Fabian.
Dalam proses penilaian, dewan juri menilai berdasarkan empat kriteria utama, yakni harmonisasi, vokalitas, orisinalitas, dan ketepatan waktu.
Selain Fabian, terdapat tiga juri lain yang mewakili berbagai institusi, yakni Herlambang dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, serta Garun Basibuan yang mewakili komunitas musisi jazz Surabaya.
Salah satu penampilan menarik datang dari D’LUVINO, band pelajar sekaligus menjadi band pembuka di Jazz Band Competition 2025.
Seluruh anggotanya masih duduk di bangku kelas 3 SMP, mereka mengaku baru terbentuk karena ingin ikut kompetisi ini.
“Kita ketemu di sosmed, terus karena ada lomba ini, kita bentuk band baru bulan Agustus kemarin,” kata salah satu personel D’LUVINO.
Dalam hal persiapan, mereka mengaku berlatih rutin seminggu sekali. Namun karena antusias mengikuti Jazz Band Competition 2025, frekuensi latihan meningkat menjadi dua hingga tiga kali dalam seminggu.
“Biasanya seminggu sekali, tapi karena ada lomba ini. Sekarang bisa sampai tiga kali seminggu latihan,” tambahnya.
Jazz Band Competition 2025 tak hanya menjadi ajang adu kemampuan, tapi juga bukti bahwa jazz terus tumbuh di kalangan generasi muda. Ajang ini menjadi jembatan penting untuk regenerasi musisi dan pelestarian musik jazz di Surabaya.(dis/iss)