Kamis, 4 Desember 2025

Jumlah Angkatan Kerja di Jawa Timur Meningkat jadi 24 Juta Orang

Laporan oleh Wildan Pratama
Bagikan
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim waktu menerima penghargaan sebagai provinsi Penyerapan Tenaga Kerja dengan Fiskal Tinggi pada Malam Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah Tahun 2025 di Jakarta. Foto: Humas Pemprov Jatim

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), menyebut jumlah angkatan kerja mengalami peningkatan menjadi 24,76 juta orang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 5 November 2025.

Hal itu disampaikan Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim meraih penghargaan sebagai provinsi Penyerapan Tenaga Kerja dengan Fiskal Tinggi pada Malam Apresiasi Kinerja Pemerintahan Daerah Tahun 2025 di Jakarta.

Khofifah menyebut, jumlah angkatan kerja bertambah 282,42 ribu orang dibanding tahun 2024 kemarin.

“Jumlah angkatan kerja kita pada Agustus 2025 mencapai 24,76 juta orang menurut data BPS Jatim per 5 November 2025. Angka ini bertambah 282,42 ribu orang dibandingkan dengan Agustus 2024,” ujar Khofifah dalam keterangannya, Kamis (4/12/2025).

Khofifah juga menjelaskan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Jatim menurut data BPS per 13 November 2025 tercatat 3,88 persen. Artinya, TPT Jatim menurun 0,31 persen poin dari yang sebelumnya mencapai 4,19 persen tahun lalu.

Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Jawa Timur mencapai 73,98 persen, naik 0,53 persen poin dibandingkan TPAK pada Agustus tahun lalu.

Sehingga penduduk yang bekerja pada Agustus 2025 sebanyak 23,80 juta orang, naik sebanyak 439,92 ribu orang dari Agustus 2024.

Khofifah juga menyebut lapangan usaha yang mengalami peningkatan terbesar adalah sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan yang bertambah sebesar 285,90 ribu orang.

“Capaian ini adalah hasil kumulatif dari kinerja semua dinas, stakeholder, maupun pemerintah kabupaten/kota. Mudah-mudahan ke depan, Jawa Timur bisa lebih menurunkan tingkat pengangguran secara signifikan,” tuturnya.

Sebagai informasi, penilaian pada Kinerja Pemerintahan Daerah Tahun 2025 dibagi dalam kategori pemerintah kabupaten, pemerintah kota, dan pemerintah provinsi.

Dari masing-masing kategori, penghargaan diberikan untuk level pemerintah dengan fiskal rendah, fiskal sedang, dan fiskal tinggi.

Sistem penilaian ini, dilakukan langsung oleh Tito Karnavian Mendagri yang mengakomodir kondisi semua provinsi serta kabupaten/kota. Pasalnya, setiap daerah dapat bertanding sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.

“Jadi kalau kapasitasnya tinggi, lawan yang tinggi. Sedang, lawan yang sedang. Rendah, lawan yang rendah. Kalau tinggi melawan yang rendah, yang rendah nggak akan pernah menang. Ini sudah cukup fair, saya lihat,” ucapnya.(wld/bil/ham)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Kamis, 4 Desember 2025
27o
Kurs