Kamis, 18 September 2025

Keluarga di Gaza Terima Bantuan Tunai tapi Tak Bisa Jangkau Makanan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Warga Palestina menunggu makanan di kawasan permukiman Al-Rimal di pusat Kota Gaza, pada 20 Juli 2025. Foto: Rizek Abdeljawad/Xinhua

Badan kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (1/8/2025) menyampaikan para pekerja bantuan telah menyalurkan bantuan tunai kepada lebih dari 10.000 keluarga yang terdampak kelaparan di Gaza, namun ternyata tak banyak makanan yang bisa mereka beli di pasar.

“Harga pasar masih sangat tidak stabil dan tidak terjangkau bagi banyak orang,” ujar Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (UN Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) dikutip dari Antara.

OCHA mengatakan hampir sepekan setelah otoritas Israel mengizinkan peningkatan skala bantuan dan jalur yang aman bagi konvoi bantuan, bantuan yang masuk ke Gaza masih belum mencukupi.

Konvoi bantuan terus menghadapi berbagai hambatan dan bahaya di sepanjang rute yang telah ditentukan oleh otoritas Israel.

OCHA menyebutkan bahwa kesulitan mendapatkan sebagian besar kebutuhan dasar yang menopang kehidupan selama berbulan-bulan mendorong memburuknya krisis, dan sejumlah besar warga sipil dilaporkan terus menjadi korban tewas dan terluka saat berusaha mendapatkan makanan.

Lebih dari 100 orang tewas dalam dua hari terakhir di sepanjang rute konvoi bantuan makanan atau di dekat pusat-pusat distribusi yang dijaga ketat oleh militer Israel.

Ted Chaiban Wakil Direktur Eksekutif Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) yang baru saja kembali dari Israel dan Gaza, menjelaskan beberapa misinya kepada awak media di kantor pusat PBB di New York.

“Kita meminta agar lebih banyak bantuan kemanusiaan dan lalu lintas komersial yang masuk, dengan target mendekati 500 truk per hari, guna menstabilkan situasi dan mengurangi keputusasaan penduduk … Kita perlu membanjiri Jalur Gaza dengan pasokan melalui seluruh jalur dan semua titik masuk,” paparnya.

OCHA mengungkapkan pasokan bahan bakar masih sangat terbatas, meskipun sejumlah kecil pasokan telah diizinkan masuk ke Gaza dalam beberapa hari terakhir.

“PBB dan mitra-mitra kami membutuhkan ratusan ribu liter bahan bakar setiap hari untuk mengoperasikan fasilitas-fasilitas penting, termasuk layanan kesehatan, air dan sanitasi, serta layanan telekomunikasi darurat,” kata OCHA.

OCHA menuturkan meskipun kini lebih sedikit gerakan kemanusiaan yang langsung ditolak, misi-misi yang disetujui masih membutuhkan waktu selama berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaannya karena dipaksa berhenti di berbagai titik di sepanjang rute yang disetujui. (ant/ata/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Kamis, 18 September 2025
28o
Kurs