Kemenag Catat Total Hewan Kurban Tahun Ini Capai 1,8 Juta Ekor

Kementerian Agama (Kemenag) melalui data Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) tingkat pusat dan daerah mencatat, jumlah hewan kurban nasional pada Iduladha 1446 H/2025 mencapai 1.856.962 ekor.

“Ini adalah bukti nyata bahwa solidaritas sosial umat terus tumbuh. Kurban bukan hanya ibadah, tetapi bagian dari penguatan harmoni dan kepedulian sosial,” kata Abu Rokhmad Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag di Jakarta, saat dilansir dari Antara, pada Jumat (20/6/2025).

Pihaknya merinci, hewan kurban sapi dan kerbau berjumlah 627.130, sedangkan kambing dan domba berjumlah 1.229.832 ekor.

Jumlah hewan  kurban tersebut, kata dia, menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola ibadah kurban yang semakin baik.

“Jumlah tersebut mencerminkan tingginya semangat berbagi dan kesalehan sosial umat Islam di Indonesia,” ujarnya.

Abu Rokhmad mengatakan, capaian itu juga relevan dengan pencapaian Indeks Kesalehan Sosial yang saat ini menjadi salah satu indikator efektivitas pembinaan umat oleh Kemenag.

Kemenag sebelumnya, telah mencanangkan Asta Protas atau delapan program prioritas, salah satunya Layanan Keagamaan Berdampak dan Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Program itu, kata dia, menjadi fondasi kehadiran negara dalam memberi literasi keagamaan, sekaligus mendorong masyarakat untuk berbagi melalui kurban.

Semangat gotong royong dan praktik berbagi yang tinggi, menurutnya, turut menguatkan posisi Indonesia dalam World Giving Index. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia konsisten berada di peringkat teratas negara paling dermawan.

“Model distribusi hewan kurban saat ini tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga jangkauan. Daerah-daerah terpencil dan kelompok rentan menjadi prioritas dalam penyaluran daging kurban,” katanya.

Seperti diketahui, Jawa Tengah tercatat sebagai Provinsi dengan jumlah kurban tertinggi yaitu 525.055 ekor. Proses distribusi dilakukan melalui sinergi antara penyuluh agama, lembaga keagamaan, dan para relawan di berbagai daerah.

“Kurban juga sejalan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan berbasis agama yang kini diarusutamakan Kemenag. Kita dorong praktik kurban yang lebih ramah lingkungan dan berorientasi pada manfaat jangka panjang,” pungkasnya.(ant/ris/faz)