
Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Pengelolaan Terpadu Umrah dan Haji Khusus (Siskopatuh), keberangkatan jemaah haji khusus akan dimulai pada 13 Mei 2025.
“Melalui Siskopatuh, kita bisa melihat pergerakan jemaah haji khusus mulai dari Tanah Air ke Arab Saudi, hingga kembali lagi ke Tanah Air,” kata Nugraha Stiawan Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama (Kemenag).
“Berdasarkan data terkini bahwa jemaah haji khusus sudah ada yang berangkat di tanggal 15 Mei,” imbuh ujar dilansir dari laman resmi Kemenag pada Selasa (29/4/2025).
Sebelumnya Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus (Ditbina UHK) pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) juga telah menggelar Bimtek Pelaporan Siskopatuh Haji Khusus kepada Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK).
Bimtek yang berlangsung dari tanggal 21 s.d. 25 April 2025 tersebut diikuti oleh sejumlah PIHK yang memberangkatkan jemaah haji khusus tahun ini.
“Satu-satunya sistem informasi yang kita pakai saat ini adalah Siskopatuh. Makanya kita berharap betul bahwa sistem informasi ini tidak hanya dipahami dan dilaksanakan oleh PIHK tetapi juga oleh seluruh personel di lingkungan Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus,” terang Nugraha.
Menurutnya, ketaatan dan keaktifan para penyelenggara dalam menginput data ke Siskopatuh menjadi kunci dari pelaporan pelaksanaan haji khusus yang cepat namun tetap terstruktur dan komprehensif.
“Salah satu pesan dari Dirjen PHU adalah agar laporan real time pelaksanaan haji khusus ini gap-nya tidak terlalu jauh dengan pelaporan yang dilaksanakan oleh haji reguler,” sambung Nugraha.
Selain itu, salah satu risiko dari sebuah sistem informasi adalah adanya intercept dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan dan tidak bertanggungjawab.
Nugraha berharap dengan sistem keamanan yang dimiliki Siskopatuh, seluruh PIHK dan penyelenggara internal Kemenag memiliki pemahaman yang sama. (saf/ipg)