Kemenag Siapkan 3 Skema Pergerakan Jemaah Haji Indonesia untuk Armuzna

Dari kawasan Arafah, jutaan jamaah haji, baik reguler maupun khusus, mulai berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, puncak ibadah dalam serangkaian prosesi haji.

Hilman Latief Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama (PHU Kemenag) RI mengatakan, pemerintah telah menyiapkan tiga skema pergerakan jamaah haji Indonesia dalam menghadapi rangkaian Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Skema pertama adalah pergerakan reguler. Dalam skema ini, jamaah diberangkatkan dari Mekkah ke Arafah untuk wukuf. Selepas magrib, mereka melanjutkan perjalanan ke Muzdalifah untuk melaksanakan mabit atau bermalam, lalu bergerak ke Mina setelah tengah malam untuk mabit pada 12 dan 13 Dzulhijjah. Skema ini akan diikuti oleh sekitar 136 ribu jamaah haji Indonesia.

Skema kedua adalah murur. Jamaah yang mengikuti skema ini tetap wukuf di Arafah, namun setelah masuk waktu magrib, mereka langsung melewati Muzdalifah tanpa turun dari bus, dan langsung menuju Mina. Skema ini akan diikuti sekitar 33 persen jamaah atau sekitar 60 ribu orang.

Skema ketiga adalah tanazul. Jamaah dalam skema ini akan melaksanakan wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah, kemudian kembali ke hotel mereka yang berada di kawasan Syisyah dan Raudhah.

Selanjutnya, mereka akan kembali ke Jamarat untuk melempar jumroh ula, wustha, dan aqobah pada tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Skema tanazul ini diikuti sekitar 37 ribu jamaah.

Hilman meminta seluruh masyarakat Indonesia mendoakan jamaah haji Indonesia agar diberikan kekuatan dan kemudahan dalam menuntaskan seluruh rangkaian ibadah haji mereka. (ain/bil/ham)