Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI menyebut peningkatan suplai telah mempengaruhi penurunan harga referensi (HR) komoditas biji kakao pada periode November 2025 sebesar 14,53 persen dari bulan sebelumnya.
Tommy Andana Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag mengatakan, HR biji kakao ditetapkan 6.374,80 Dollar AS per MT pada November 2025 atau turun 1.084,03 Dollar AS.
“Penurunan HR biji kakao dipengaruhi peningkatan suplai biji kakao seiring dengan peningkatan produksi di negara produsen utama seperti Pantai Gading karena membaiknya curah hujan,” kata Tommy dikutip dari Antara Senin,(3/11/2025).
Tommy menambahkan, penurunan itu juga berdampak pada harga patokan ekspor (HPE) biji kakao, yang ditetapkan 5.990 Dollar AS per MT, turun 1.057 Dollar AS atau 15 persen dari periode sebelumnya.
BK biji kakao periode 1 November 2025 merujuk pada Kolom Angka 4 Lampiran Huruf B PMK Nomor 38 Tahun 2024 jo. PMK Nomor 68 Tahun 2025 sebanyak 7,5 persen.
Sementara itu, pungutan ekspor (PE) biji kakao periode November 2025 merujuk pada Lampiran Huruf C PMK Nomor 69 Tahun 2025 sebanyak 7,5 persen.
“Untuk komoditas lainnya, yakni HPE produk kulit, kayu, dan getah pinus periode November 2025 tidak berubah dari bulan sebelumnya,” jelas Tommy.
Penetapan HR CPO, HR dan HPE biji kakao, HPE produk kulit, HPE produk kayu, dan HPE getah pinus tercantum dalam Kepmendag Nomor 2139 Tahun 2025 tentang Harga Patokan Ekspor dan Harga Referensi atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan BK dan tarif layanan Badan Layanan Umum.(ant/mas/rid)
NOW ON AIR SSFM 100
