
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan kementerian dengan menyelenggarakan Lokakarya Kecerdasan Artifisial (KA) yang berkolaborasi dengan Monash University.
Acara yang diikuti oleh 80 pegawai Kemendikdasmen ini merupakan bagian dari upaya strategis untuk mendorong transformasi digital di sektor pendidikan, sekaligus mempersiapkan pegawai menghadapi tantangan masa depan yang semakin didorong oleh teknologi berbasis KA dan Big Data.
Abdul Mu’ti Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah menegaskan bahwa penguasaan teknologi cerdas adalah kunci untuk mencetak generasi unggul.
“Kemampuan dalam bidang KA dan Big Data akan menjadi kompetensi paling dicari dalam lima tahun ke depan. Kita harus siap sejak sekarang,” tegas Mu’ti dalam sambutannya seperti dalam keterangan resmi Kemendikdasmen, Rabu (27/8/2025).
Mu’ti juga menyoroti peran penting KA dalam menjembatani kesenjangan pendidikan di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), namun menekankan bahwa teknologi harus digunakan secara etis dan bertanggung jawab.
“KA harus disertai dengan etika yang kuat agar tidak membawa dampak negatif,” ujarnya.
Di sisi lain, Matthew Nicholson President and Pro Vice-Chancellor of Monash University mengapresiasi inisiatif Kemendikdasmen. Ia menyebut kolaborasi ini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pembangunan pendidikan Indonesia.
“Kami bangga bisa berkontribusi dalam pelatihan ini dan akan terus membuka peluang kerja sama di bidang teknologi pendidikan,” ujar Nicholson.
Para peserta mengaku mendapatkan banyak wawasan baru dari pelatihan ini. Nur Amrizal, pegawai dari Pusat Pelatihan SDM Kemendikdasmen, menyebut bahwa teknologi KA telah banyak membantunya dalam merancang desain pembelajaran dan mempercepat pengolahan data.
“AI bukan hanya alat bantu, tapi juga bisa jadi teman diskusi yang menginspirasi,” katanya.
Hal serupa disampaikan Walmah Ni’maturrohmah dari Direktorat KSPSTK GTK, yang mengaku pelatihan ini membuka cakrawala baru terkait pentingnya kompetensi KA bagi guru dan murid.
“Pelatihan ini membuat kami bisa merancang program pelatihan yang lebih tepat sasaran, dari tahap perencanaan hingga implementasi di lapangan,” jelasnya.
Melalui pelatihan ini, Kemendikdasmen berharap seluruh pegawai mampu mengadopsi teknologi secara lebih cerdas dan efisien demi mendukung pendidikan Indonesia yang inklusif, adaptif, dan berdaya saing global. (faz/ipg)