Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) membuka kesempatan bagi alumni yang kehilangan dokumen, termasuk ijazah, akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor di Sumatra untuk mengajukan dokumen pengganti.
Khairul Munadi Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) menjelaskan, kebijakan ini sebagai bentuk respons pemerintah terhadap dampak bencana yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Kalau ada isu terkait dokumen kelulusan yang hilang akibat bencana, tentu Kemendiktisaintek memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengajukan dokumen pengganti,” kata Khairul Munadi dilansir dari Antara, Sabtu (13/12/2025).
Dirjen Dikti menekankan bahwa bencana hidrometeorologi dan ekologis memberi dampak signifikan tidak hanya pada infrastruktur dan tempat tinggal, tetapi juga pada dokumen penting milik mahasiswa maupun alumni.
Pemerintah melalui Kemendiktisaintek berkomitmen untuk menindaklanjuti permohonan penggantian dokumen agar hak pendidikan tetap terlindungi.
Khairul Munadi menambahkan, beberapa perguruan tinggi di Indonesia kini sudah menerapkan kebijakan penerbitan ijazah dalam format fisik dan digital. Langkah ini dianggap sebagai upaya antisipatif yang visioner untuk menghadapi kondisi tak terduga seperti bencana alam. (ant/saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
