Minggu, 29 Juni 2025

Kemenpar Minta Pengelola Destinasi Wisata Ekstrem Terapkan SOP Keselamatan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Tim SAR gabungan saat melakukan evakuasi terhadap seorang pendaki yang jatuh di kawasan Gunung Rinjani, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Selasa (24/6/2025). Foto: Humas SAR Mataram

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta para pengelola destinasi wisata ekstrem menegakkan standar operasional prosedur (SOP) untuk menjamin keamanan dan keselamatan kegiatan pariwisata.

Widiyanti Putri Wardhana Menteri Pariwisata menekankan pentingnya penegakan SOP kegiatan wisata ekstrem menyusul kecelakaan tragis yang terjadi pada wisatawan asal Brasil, saat melakukan pendakian di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat.

Sebelumnya, Juliana Marins (26 tahun) wisatawan asal Brasil terjatuh waktu mendaki Gunung Rinjani pada 21 Juni, dan jenazahnya ditemukan pada 24 Juni 2025.

“​​​​Insiden ini mengingatkan kita bahwa setiap destinasi wisata ekstrem mengandung risiko serius,” kata Widiyanti dilansir Antara.

Dia menekankan pentingnya penegakan SOP wisata ekstrem secara menyeluruh guna mencegah tragedi serupa terulang pada masa mendatang.

“Kami ingin menegaskan kewajiban ketat untuk mematuhi SOP yang telah diatur. Kepatuhan terhadap prosedur ini bukan sekadar formalitas, namun menjadi benteng utama dalam meminimalkan insiden fatal,” katanya.

Menpar menambahkan, SOP pendakian Gunung Rinjani tertuang dalam Surat Keputusan Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani Nomor 19 Tahun 2022.

Kemenpar bersama kementerian dan lembaga terkait berusaha memastikan SOP keamanan dan keselamatan ditegakkan di daerah tujuan wisata ekstrem.

Selain menyerukan penegakan SOP keamanan dan keselamatan, Kemenpar meminta para pengelola destinasi pariwisata ekstrem mengawasi dan mengaudit semua operator serta pemandu yang bekerja di daerah tujuan wisata ekstrem guna memastikan semuanya sudah memenuhi persyaratan.

Menteri Pariwisata menyebut, para pemandu wisata dan porter di daerah tujuan wisata ekstrem seperti Gunung Rinjani perlu mendapat pelatihan ulang mengenai upaya keselamatan, evakuasi darurat, dan komunikasi krisis.

Pemerintah juga menggiatkan kegiatan edukasi bagi wisatawan guna meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya menggunakan jasa operator resmi, mengenakan perlengkapan keselamatan, dan memahami informasi risiko sebelum melakukan aktivitas wisata ekstrem.

Selain itu, pemerintah menganjurkan wisatawan untuk memilih pemandu bersertifikat dan mematuhi protokol keselamatan saat melakukan kegiatan di tempat wisata ekstrem.

Kalau mendapati pelanggaran SOP keamanan dan keselamatan di daerah tujuan wisata ekstrem, wisatawan maupun warga diimbau melaporkannya ke nomor WhatsApp 0811‑895‑6767.(ant/bil/rid)

Berita Terkait


Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Surabaya
Minggu, 29 Juni 2025
28o
Kurs