Senin, 22 Desember 2025

Kemlu RI: 359 WNI Masih di Kamp Pengungsi Timur Laut Suriah

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi - Kemlu RI ketika mengevakuasi sejumlah WNI yang tinggal di Suriah ke tanah air dalam beberapa gelombang pada 20-21 Desember 2024. Foto: Kemlu RI

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyatakan, berdasarkan catatan resmi KBRI Damaskus, sebanyak 359 warga yang diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia (WNI) masih berada di kamp-kamp pengungsi di wilayah timur laut Suriah.

“Hingga saat ini terdapat ribuan warga negara asing (WNA) yang masih berada di kamp-kamp pengungsi di kawasan tersebut. Dari jumlah tersebut, sebanyak 359 orang diidentifikasi sebagai WNI,” demikian pernyataan tertulis Direktorat Pelindungan WNI (PWNI) Kemlu RI.

Dilansir dari Antara pada Senin (3/11/2025), Anis Matta Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI menyampaikan bahwa ribuan WNI masih berada di kamp pengungsian Suriah, dan sekitar 600 orang di antaranya diduga merupakan Foreign Terrorist Fighter (FTF).

Meski tidak merinci berapa WNI yang terasosiasi dengan FTF, Direktorat PWNI menyatakan bahwa penanganan terhadap WNI yang terasosiasi dengan FTF dilakukan melalui pendekatan lintas kementerian/lembaga yang dikoordinasikan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Menurut definisi resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), FTF adalah individu yang melakukan perjalanan ke suatu negara selain negara tempat tinggal atau kewarganegaraannya untuk tujuan melakukan, merencanakan, atau mempersiapkan, atau berpartisipasi dalam tindakan teroris.

Direktorat PWNI pun menegaskan bahwa kebijakan repatriasi WNI terasosiasi FTF dilaksanakan secara selektif dan bertahap, dengan mempertimbangkan skala prioritas dan prinsip keamanan nasional, kemanusiaan, penegakan hukum, serta deradikalisasi.

“Setiap langkah diambil secara hati-hati untuk menyeimbangkan kepentingan pelindungan WNI dengan tanggung jawab menjaga keamanan dan stabilitas nasional,” menurut pernyataan tersebut.

Direktorat PWNI juga menyampaikan bahwa Kemlu RI dan kementerian/lembaga terkait telah memfasilitasi pemulangan sejumlah WNI dari wilayah Suriah dan Yaman.

“Seluruh individu yang dipulangkan menjalani proses screening, rehabilitasi, dan deradikalisasi di bawah koordinasi BNPT, dengan dukungan Kementerian Sosial, Kepolisian Republik Indonesia, dan lembaga terkait lainnya,” menurut pernyataan tersebut.

Proses itu dilakukan untuk memastikan para WNI dapat kembali berperan sebagai warga negara yang menjunjung nilai Pancasila, demokrasi, dan toleransi, sekaligus bebas dari pengaruh paham ekstremisme dan kekerasan agar dapat berkontribusi positif bagi masyarakat.

Diketahui bahwa pada Desember 2024, WNI yang telah kembali ke Indonesia dari Suriah berjumlah 156 orang. (ant/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Senin, 22 Desember 2025
27o
Kurs