Ketua DPR RI Soroti Aksi Pemberian Bantuan yang Dilempar dari Helikopter

Aksi Bobby Nasution Gubernur Sumatera Utara yang beberapa waktu lalu diketahui memberikan bantuan korban bencana alam dengan cara dilempar, menuai sorotan dari masyarakat. Tak terkecuali Puan Maharani Ketua DPR RI.

Menurut Puan, pendistribusian bantuan perlu dilakukan dengan cara yang efektif, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Seperti yang tadi saya sampaikan hari ini kita fokus untuk bisa memberikan bantuan secara efektif. Bahwa memang banyak sekali wilayah yang jalurnya itu terputus, jadi dilakukan melalui udara, namun kemudian cara pemberiannya mungkin dianggap kurang efektif atau kurang baik. Karena itu juga perlu dievaluasi yang sebaik-baiknya,” katanya, dalam keterangan yang diterima, Kamis (4/12/2025).

Puan meminta agar pemberian bantuan dengan cara tersebut untuk dievaluasi dan mencari jalan lain yang lebih efektif dan solutif, termasuk di wilayah yang terisolasi.

“Jadi ini yang sebaiknya kita pikirkan langkah-langkah yang terbaik bagi masyarakat yang terdampak, bagi wilayah yang terkena terkena bencana tersebut,” tambahnya.

Selain itu, Puan juga mengimbau agar pejabat lebih mengedepankan empati pada korban terdampak bencana, saat memberikan pernyataan ke publik.

“Saat ini lebih baik kita bisa berempati daripada kemudian memberikan komentar yang tidak seharusnya diberikan. Karena memang situasi musibah ada di mana-mana, kemudian bencana memang terjadi,” tutur Puan.

Untuk diketahui, BNPB mengungkap total korban meninggal dunia akibat banjir dan longsor di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah mencapai 807 jiwa. Data tersebut diperoleh per 3 Desember 2025.

BNPB juga mencatat korban orang hilang sebanyak 647 jiwa, dan korban terluka sebanyak 2.600 jiwa. Jumlah warga yang mengungsi pun meningkat menjadi 582.500 orang tersebar di Sumut, Aceh, dan Sumbar.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, rumah warga yang mengalami kerusakan dan kerusakan pada fasilitas umum total sebanyak 299, kemudian fasilitas peribadatan yang rusak sebanyak 132, fasilitas kesehatan rusak ada 9, rumah rusak berat 3.600, rusak sedang 2.100, dan rusak ringan 4.900.(kir/faz)