Sabtu, 18 Oktober 2025

Klaim Keberhasilan MBG Tinggi, Prabowo Sebut Masalah Keracunan Dibesar-besarkan

Laporan oleh Billy Patoppoi
Bagikan
Prabowo Presiden meninjau pelaksanaan Program MBG di SDN Kedung Jaya 1, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (10/2/2025). Foto: DOk istimewa

Prabowo Subianto Presiden RI menyoroti adanya sebagian kalangan yang kerap mengkritik atau mengejek pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, menurutnya tingkt keberhasilan program unggulannya itu tinggi.

Ia menilai, kritik yang muncul sering kali tidak proporsional, karena lebih menyoroti kasus kecil dibandingkan manfaat besar yang telah dirasakan masyarakat luas.

“Sampai sekarang, ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” ujarnya dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda 521 Sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025), yang dilansir Antara.

Dia mengklaim bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan tingkat keberhasilan sangat tinggi, meskipun di lapangan masih ditemukan beberapa kendala teknis yang berujung pada kasus keracunan makanan.

“1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan, yang keracunan makan 8.000 kurang lebih. Jadi, kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008 artinya program ini 99,99 persen berhasil,” katanya seperti dilansir Antara.

Presiden menyebut hingga saat ini sebanyak 36,2 juta penerima manfaat telah menikmati program MBG, dengan total distribusi mencapai sekitar 1,4 miliar porsi makanan di seluruh Indonesia.

Prabowo kembali menegaskan komitmennya untuk terus menyempurnakan program MBG agar semakin aman dan bermanfaat bagi generasi muda, terutama anak-anak sekolah di seluruh pelosok tanah air.

“Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect. Walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur, artinya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan. Jadi kita akan sempurnakan terus,” kata Prabowo.

Presiden mengakui bahwa program MBG belum sepenuhnya sempurna. Sejak diluncurkan, masih ditemukan beberapa ribu anak yang mengalami gangguan pencernaan atau keracunan makanan.

Namun, ia menegaskan bahwa kasus keracunan yang terjadi di beberapa daerah tidak menggambarkan kegagalan program.

“Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makanan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan,” ujarnya. (ant/bil/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 18 Oktober 2025
32o
Kurs