
Melihat tren anak muda di bawah 40 tahun yang mulai terdeteksi mengalami kanker payudara, komunitas Lovepink Surabaya gencar memberikan edukasi skrining ke anak muda, terutama generasi Z.
Asih Suprapti Pink Squad Lovepink Surabaya mengatakan, sejak tahun lalu, Lovepink Surabaya mulai concern memberikan edukasi tentang kanker payudara ke sekolah-sekolah. Yang mana secara spesifik memang menyasar anak-anak muda.
“Kami sudah mulai masuk ke sekolah-sekolah, terutama SMA. Jadi anak-anak muda, Gen Z itu mulai kami beri edukasi tentang kanker payudara,” terangnya, Senin (5/5/2025).
Menurut Asih, seiring berkembangnya tren hingga kebiasaan masyarakat masa kini, juga berpengaruh pada kesehatan tiap individu.
Dia mengatakan, anak-anak muda jarang melakukan skrining karena merasa dirinya masih muda dan tidak akan terkena penyakit serius seperti kanker payudara.
“Saya merasa mereka harus diberi edukasi. Karena beberapa merasa masih mudah dan sehat-sehat saja,” tambahnya.
Padahal, lanjut Asih, dari beberapa kasus yang pernah didampingi, ada pasien berusia 17 tahun yang sudah terdiagnosis kanker payudara.
“Kalau pasien usia muda itu tidak terdeteksi dini, tentu akan sangat telat ketika nanti sudah diketahui,” katanya.
Sementara itu, selama kegiatan skrining yang digelar, Lovepink Surabaya selalu memastikan tenaga kesehatan yang menangani, seluruhnya perempuan.
“Karena memang beberapa kali dapat aduan, kalau pasien tidak nyaman dengan nakes atau dokter laki-laki. Sejauh ini, kalau ada kegiatan Lovepink selalu pakai dokter perempuan,” tandasnya.
Hal ini dilakukan Asih, sebagai upaya agar perempuan tidak takut melakukan skrining kanker payudara dan merasa nyaman.(kir/iss)