Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) akan mengawal penyelidikan kasus meninggalnya Reno Syahputra Dewo hingga tuntas.
Dimas Bagus Arya Koordinator KontraS menilai, pernyataan pihak kepolisian tentang Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo yang meninggal dunia dan menjadi korban pembakaran Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat, harus diungkap secara menyeluruh hingga ada penuntutan secara berkeadilan.
Menurutnya, penyelidikan kasus Farhan dan Reno seharusnya tidak berhenti pada identifikasi korban.
“Tapi, pihak kepolisian juga wajib memastikan proses penyelidikan dan penegakan hukum yang transparan dan berpihak pada keluarga korban,” katanya, Senin (10/11/2025).
Dimas mengatakan, kasus Reno merupakan bukti kegagalan negara melindungi kebebasan berekspresi warganya. Sehingga, aparat negara harus berbenah tentang cara menangani aksi atau unjuk rasa.
“Kami akan terus mengawal kasus ini dan memastikan hak keluarga korban terpenuhi. Kami juga mendesak negara mengevaluasi tindakan aparat, serta menjamin kebebasan berekspresi dan rasa aman masyarakat ke depan,” jelasnya.
Sebelumnya, jenazah Reno Syahputra Dewo tiba di rumah duka kawasan Kampung Malang Surabaya, Sabtu (8/11/2025) sekira pukul 19.30 WIB.
Kedatangan jenazah Reno disambut isak tangis keluarga dan warga sekitar. Jenazah reno kemudian dimakamkan, Minggu (9/11/2025) pagi, di TPU Putat Gede Surabaya.(kir/bil/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
