Reka Kusmala Dewi salah satu korban dugaan penipuan paket pernikahan murah, awalnya tidak menaruh kecurigaan pada terduga pelaku. Dia mengaku tahu mengenai terduga pelaku melalui media sosial Instagram.
“Awalnya, dia masih aktif upload video di medsos. Jadi saya nggak curiga. Dan lagi, saya ambilnya nggak paketan. Jadi kalau dibilang dapat harga miring, sebenarnya nggak juga,” kata Rere, sapaannya, ketika ditemui setelah melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya, Sabtu (2/8/2025).
Rere mengaku, dari paket pernikahan yang ditawarkan oleh pelaku, dia hanya mengambil tiga vendor yaitu, makeup artist (MUA), tenda, dan fotografer, dengan total biaya Rp9,2 juta.
Kecurigaan Rere muncul setelah melakukan pelunasan uang. Dia mengatakan, terduga pelaku mulai slow respons dan jarang membalas chat-nya.
“Ketika H-2 minggu sebelum acara, saya chat lagi untuk menanyakan soal rundown. Puncaknya di H-2 acara, dia mengaku kalau ada kendala, lalu (dia) menghilang,” ungkapnya.
Akhirnya, Rere tetap melangsungkan acara dengan mengganti vendor yang awalnya dia pesan melalui terduga pelaku.
Rere baru mendatangi galeri milik terduga pelaku di kawasan Tenggilis untuk minta kejelasan.
“Saat saya datangi, ya pelaku nangis. Dia bilang kalau uang dari saya dipakai untuk menutup tunggakan dari klien lain. Kan nggak masuk akal. Apalagi korbannya puluhan orang,” tambahnya.
Karena tidak mendapati itikat baik dari terduga pelaku, Rere bersama puluhan korban lain membawa kasus ini ke pihak kepolisian untuk diproses secara hukum.
Untuk diketahui, laporan Rere dan belasan korban dugaan penipuan paket pernikahan murah telah diterima oleh Polrestabes Surabaya dengan nomor LP/B/811/VIII/2205/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR. (kir/saf/faz)
NOW ON AIR SSFM 100
