
Warga yang diduga keracunan minuman keras (miras) oplosan selepas nonton karnaval sound horeg, di Gadungan, Puncu, Kediri, Jawa Timur, bertambah jadi empat orang.
Setelah dua korban inisial P (43 tahun) dan DW (23 tahun) keponakannya meninggal Senin dan Selasa, AW (21 tahun) adik DW yang dirawat di RS meninggal, Selasa (29/7/2025) malam.
Sementara korban keempat, inisial AM yang juga berasal dari Dusun Gadungan Timur, Kecamatan Puncu dilarikan ke Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK).
Budi Sanjaya Kepala Bagian Pelayanan RSUD Kabupaten Kediri mengatakan, AM satu kelompok dengan DW dan AW, kakak beradik yang sebelumnya sempat dilarikan ke rumah sakit.
“Untuk keadaan pasien sejak masuk kemarin sampai sekarang bisa dikatakan stabil, tidak terlalu parah. Jadi untuk diagnosis pasien yang terakhir seperti itu, sama intoksikasi alkohol, tapi keadaan pasien masih baik dengan keluhan utamanya nyari pada perut,” ujarnya.
Sementara Sudaryono, Kepala Dusun Gadungan Timur menyatakan, empat korban merupakan teman satu pekerjaan sebagai buruh harian lepas di tempat produksi arang.
“Dikatakan sering (minum) juga enggak tapi kalau dapat gajian itu setiap malam minggu itu mesti, ayo urunan (patungan),” katanya.
Sudaryono menambahkan, sebelumnya mereka membeli dan minum miras oplosan di tempat penjualnya di depan Balai Desa Kepung.
“Itu kelihatannya baru itu, belinya di situ setahu saya lho ya. Kalau biasanya itu dia minum di luar di sekitar situ di rumahnya situ, setahu saya itu. Berhubung ada sound (horeg), mungkin dari pada ribet nontonnya di situ, minumnya di situ. Mungkin lho,” imbuhnya.
Diketahui, total korban keracunan miras oplosan usai menyaksikan karnaval sound horeg di Kediri berjumlah empat orang, tiga di antaranya meninggal dunia.(lta/rid)