Selasa, 11 November 2025

KPAI: Bullying Tidak Bisa Dianggap Bercanda, Dampaknya Serius

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Ilustrasi bullying atau perundungan. Foto: Pixabay

Dian Sasmita anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan bahwa persoalan bullying harus diperlakukan secara serius, tidak hanya dalam aspek penanganan kasus, tetapi juga dalam upaya pencegahan.

“Kesadaran bersama perlu dibangun, terutama di kalangan orang dewasa, orang tua, pengasuh, pendidik, maupun pembuat kebijakan agar memahami secara utuh apa yang dimaksud dengan bullying serta dampak serius yang ditimbulkannya,” kata Dian dilansir dari Antara pada Senin (10/11/2025).

Menurutnya, dengan pemahaman yang baik, para orang dewasa diharapkan mampu memberikan respons yang tepat ketika menghadapi atau mengetahui adanya kasus perundungan di lingkungan anak.

KPAI menyoroti masih adanya kecenderungan masyarakat menormalisasi perilaku bullying dengan anggapan seperti itu hanya bercanda atau hal yang biasa di antara anak-anak.

Padahal, kata Dian, setiap tindakan bullying, baik yang bersifat fisik, verbal, maupun nonkontak, termasuk yang terjadi secara daring dapat menimbulkan dampak psikologis dan emosional yang mendalam bagi korban.

“Apabila persoalan bullying dianggap sepele, penanganan terhadap anak korban dan pelaku pun cenderung tidak maksimal,” tegasnya.

Dian menambahkan, penyelesaian kasus sering kali berhenti pada permintaan maaf tanpa memperhatikan pemulihan kondisi batin dan psikologis.

Padahal, baik korban maupun pelaku membutuhkan pendampingan menyeluruh untuk memulihkan kondisi emosional serta memperbaiki perilaku.

Dian menjelaskan pendampingan terhadap anak korban dan pelaku dilakukan oleh UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) bersama Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) setempat.

Sebelumnya, kasus dugaan perundungan (bullying) di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, menjadi perhatian publik setelah video kejadian tersebut beredar luas di sebuah aplikasi berbayar.

Dalam video berdurasi 25 detik itu, tampak seorang siswa mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari beberapa teman sekelasnya di dalam kamar mandi sekolah.

Korban terlihat dipukul dan diejek, sementara siswa lain hanya menonton tanpa berusaha melerai. (ant/saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Perpaduan Macet dan Banjir di Kawasan Banyuurip-Simo

Banjir Menggenangi Sidosermo 4

Kecelakaan Bus Vs Truk Gandeng di Jembatan Suramadu

Perpaduan Hujan dan Macet di Jalan Ahmad Yani

Surabaya
Selasa, 11 November 2025
25o
Kurs