Jumat, 17 Oktober 2025

KPK Panggil Direktur Kemensos Terkait Kasus Pengangkutan Bansos Tahun 2020

Laporan oleh Risky Pratama
Bagikan
Budi Prasetyo Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Foto: Antara

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Radik Karsadiguna (RK) Direktur Pemberdayaan Sosial Masyarakat Kementerian Sosial (Kemensos) sebagai saksi kasus dugaan korupsi, terkait pengangkutan penyaluran bantuan sosial di Kemensos tahun 2020.

“Pemeriksaan bertempat di Gedung Merah Putih KPK atas nama RK,” kata Budi Prasetyo Juru Bicara KPK di Jakarta, saat dilansir dari Antara, pada Jumat (17/10/2025).

Radik Karsadiguna, kata dia, diperiksa dalam kapasitasnya sebagai Kepala Bagian Perencanaan Program dan Anggaran Kemensos tahun 2018-2021.

Selain itu, Budi juga mengatakan bahwa KPK memeriksa empat saksi lainnya, yakni RSS selaku penanggung jawab penyaluran bansos beras (BSB) untuk wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat; SF selaku pj penyaluran BSB di regional Sulawesi; DS selaku Koordinator Operasional PT Sinergi Lintas Global tahun 2020, dan MW selaku Direktur Utama PT Sinergi Lintas Global.

Sebelumnya, KPK mengusut kasus terkait bansos di Kemensos dimulai dari perkara dugaan suap dalam pengadaan bansos untuk wilayah Jabodetabek pada lingkungan Kemensos tahun 2020, yakni pada 6 Desember 2020. Salah satu tersangka dalam kasus itu adalah mantan Juliari Peter Batubara Menteri Sosial.

Pada 15 Maret 2023, KPK mengumumkan penyidikan dugaan korupsi dalam penyaluran bantuan sosial beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kemensos tahun 2020-2021.

Pada 26 Juni 2024, KPK mengumumkan memulai penyidikan dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial presiden terkait penanganan COVID-19 di wilayah Jabodetabek pada Kemensos tahun 2020.

Sementara itu, pada 19 Agustus 2025, KPK mencegah empat orang untuk bepergian ke luar negeri terkait kasus pengangkutan penyaluran bansos Kemensos, berinisial ES, BRT, KJT, dan HER.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keempat orang tersebut adalah Edi Suharto (ES) mantan Staf Ahli Menteri Sosial Bidang Perubahan dan Dinamika Sosial, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo (BRT) Komisaris Utama PT Dosni Roha Logistik (DNR Logistics) sekaligus Direktur Utama PT Dosni Roha Indonesia (DNR), Kanisius Jerry Tengker (KJT) Dirut DNR Logistics tahun 2018–2022 , dan Herry Tho (HER) Direktur Operasional DNR Logistics tahun 2021-2024.

KPK juga mengumumkan telah menetapkan tiga orang dan dua korporasi sebagai tersangka kasus yang merupakan pengembangan perkara penyaluran bansos beras untuk KPM dan PKH tahun 2020-2021, serta menilai negara rugi hingga Rp200 miliar.

Pada 11 September 2025, KPK mengungkapkan Rudy Tanoe sebagai salah satu tersangka kasus tersebut setelah yang bersangkutan mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

KPK pada 2 Oktober 2025, kembali mengungkapkan tersangka kasus tersebut, yakni Edi Suharto.

Dengan demikian, KPK telah mengungkapkan dua tersangka kasus tersebut. Sementara satu tersangka, dan dua korporasi yang menjadi tersangka belum diumumkan oleh KPK.(ant/ris/iss)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Jumat, 17 Oktober 2025
33o
Kurs