Sabtu, 20 September 2025

KSP Desak Evaluasi Menyeluruh Program MBG Guna Cegah Kasus Keracunan

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Muhammad Qodari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ketika diwawancarai awak media di Jakarta, Sabtu (20/9/2025) Foto: Antara

Muhammad Qodari Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengatakan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah maraknya kasus keracunan siswa.

Ia menila program tersebut harus dibenahi, baik dari sisi mekanisme maupun kelembagaan, agar tujuan utama dapat tercapai tanpa menimbulkan risiko kesehatan.

“Yang kita khawatirkan adalah kecelakaan di daerah-daerah terpencil yang fokusnya belum sebaik di daerah perkotaan,” kata Qodari di Jakarta, Sabtu (20/9/2025).

Dilansir Antara, Qodari menerangkan bahwa MBG seharusnya dirancang sebagai program dengan standar “zero crash”.

“Hemat saya (MBG) perlu perbaikan secara menyeluruh, baik dari tahap pendirian SPPG -nya maupun juga dari tahap delivery- nya di lapangan,” ujarnya.

Namun, sejak awal pelaksanaan, justru telah muncul sejumlah kasus keracunan, termasuk peristiwa terbaru pada Kamis (18/9/2025) di Kabupaten Garut, Jawa Barat, yang menimpa 569 siswa.

“Justru karena ada kejadian kemarin dan melihat tren dan perkembangannya, ada perspektif yang dari kami sebagai KSP itu harus disampaikan dan dipahami, bahwa ini program yang konsepnya itu nihil toleransi terhadap kecelakaan, alias nihil kecelakaan,” ujarnya.

Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara tidak boleh menoleransi kejadian tersebut.

Qodari juga menyoroti risiko lebih besar di daerah terpencil, yang memiliki keterbatasan akses dan fasilitas kesehatan.

“Kalau di perkotaan mungkin cepat sembuh, dan cepat tertangani karena fasilitas kesehatannya (bagus). Tapi kalau di daerah terpencil, itu bisa jadi bencana besar,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa MBG tidak boleh dijalankan dengan toleransi kesalahan sekecil apa pun .

“Kan MBG tingkat kecelakaannya cuma 5 persen, cuman 1 persen, enggak bisa. Ini ada program dengan zero toleransi terhadap kecelakaan. Jadi MBG itu harus perfect, harus sempurna. Setiap hari, sepanjang tahun, selama program ini (berjalan), itu yang harus dituju oleh pihak-pihak yang terlibat dengan MBG,” katanya. (ant/mas/saf/ipg)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kebakaran Gedung Ex-Bioskop Jalan Mayjen Sungkono

Kecelakaan Mobil di Jembatan Suramadu, Kondisinya Ringsek

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Surabaya
Sabtu, 20 September 2025
30o
Kurs