Senin, 2 Juni 2025

Layanan Bus Shalawat Dihentikan Sementara Mulai 1 Juni 2025

Laporan oleh Muhammad Syafaruddin
Bagikan
Bus shalawat menjadi sarana transportasi jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram, pergi dan pulang. Foto: Aini Kusuma Radio Suara Surabaya

Menjelang puncak haji pada 9 Zulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025, PPIH Arab Saudi mengumumkan penghentian sementara bus shalawat mulai 1 Juni 2025.

Selain itu, PPIH Arab Saudi mendistribusikan makanan siap saji untuk dikonsumsi jemaah pada 7,8 dan 13 Zulhijjah 1446 H.

Arfi Hatim Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) menginformasikan, layanan bus shalawat akan dihentikan sementara mulai Minggu (1/6/2025) pukul 12.00 WAS.

Penghentian ini dilakukan karena seluruh armada bus akan ditarik otoritas Arab Saudi untuk dipersiapkan mengangkut jemaah ke Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

“Layanan bus shalawat akan kembali beroperasi pada Selasa, 14 Zulhijjah 1446 H atau 10 Juni 2025, pukul 00.00 dini hari WAS,” terang Arfi Hatim dilansir laman resmi Kemenag, Sabtu.

Dengan penghentian sementara operasional bus shalawat, pihaknya mengimbau agar jemaah memperbanyak ibadah di hotel dan berfokus pada persiapan puncak ibadah haji.

“Kami sangat memahami keinginan jemaah untuk tetap memperbanyak ibadah di Masjidil Haram. Namun, pada masa jeda layanan ini, kami mohon jemaah tetap beribadah di hotel masing-masing,” ujar Arfi.

“Fokus pada persiapan puncak ibadah haji yang akan tiba 5 hari mendatang. Isi hari hari dengan ibadah yang minim tenaga, tetapi maksimal pahala, seperti berzikir, membaca Al-Quran, atau memperdalam ilmu manasik dan makna ibadah haji yang kita lakukan,” imbuhnya.

Distribusi Makanan Siap Saji
Menjelang Armuzna, ungkap Arfi, distribusi makanan kotak di hotel juga akan dihentikan dan diganti dengan makanan siap saji yang sedang dan akan secara bertahap dibagikan kepada jemaah.

Arfi mengatakan, jelang Armuzna, Kota Makkah akan padat dan sulit untuk mendistribusi makanan.

“Oleh karena itu, untuk memastikan kebutuhan konsumsi jemaah tetap terpenuhi selama masa terbatas ini, PPIH telah menyiapkan makanan siap saji (ready to eat) yang sudah dipastikan cukup gizi, higienis, praktis, dan insyaallah sesuai dengan selera jemaah haji Indonesia,” katanya.

Makanan siap saji ini dikonsumsi dan diberikan untuk enam kali makan, pada :

– 7 Zulhijjah/Selasa (3/6/2025) sejumlah 3 kali makan dengan menu pagi: Nasi Uduk, siang: Nasi Putih dan Semur Daging dan malam: Nasi Putih dan Semur Ayam.

– 8 Zulhijjah/Rabu (4/6/2025) sekali makan dengan menu Pagi: Nasi Uduk. (siang dan berikutnya jemaah akan dapat konsumsi di Arafah)

– 13 Zulhijjah/Senin (9/6/2025), dua kali makan dengan menu siang: Nasi Putih dan Opor Ayam dan malam: Nasi Putih dan Rendang Ayam.

Arfi menjelaskan, makanan siap saji ini dapat langsung dikonsumsi. Namun, supaya lebih enak, untuk nasi disarankan untuk direndam 5 – 10 menit sebelum dimakan.

Sementara lauknya bisa disantap tanpa dipanaskan terlebih dahulu.

“Kami ingatkan bahwa begitu kemasan dibuka, makanan harus segera dikonsumsi. Tidak boleh disisakan untuk dimakan berikutnya. Hal ini demi menjaga kualitas makanan,” jelasnya. (saf/faz)

Berita Terkait

Potret NetterSelengkapnya

Kecelakaan Bus Tabrak Belakang Truk di KM 749 Tol Sidoarjo-Waru

Pajero Masuk Sungai Menur Pumpungan

Kecelakaan Truk Tabrak Gardu Tol di Gate Waru Utama

Avanza Terbalik Usai Tabrak 2 Mobil Parkir

Surabaya
Senin, 2 Juni 2025
29o
Kurs