
Dalam salat Iduladha yang digelar di Masjid Al-Akbar Surabaya, Prof Mohammad Nuh Menteri Pendidikan periode 2009-2014 ditunjuk sebagai khatib, Jumat (6/6/2025) pagi.
Dalam khotbahnya, dia membawakan tema “Memperkuat Kepemimpinan dan Kepengikutan untuk Kemaslahatan Umat”, dengan fokus mengajak umat mengatasi defisit kebaikan.
Menurutnya, ada tiga cara terbaik untuk mengatasi defisit kebaikan yaitu, memohon ampunan kepada Allah SWT, memohon kasih sayang Allah, dan memperbanyak amal sholeh. “Termasuk ibadah kurban dan ibadah sosial lainnya,” kata Nuh dalam khotbah Salat Iduladha.
Bahkan, menurut Nuh, saat ini banyak masyarakat yang tidak pandai bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
“Dari banyaknya nikmat yang diberikan Allah SWT, hanya sedikit kebaikan yang dilakukan umat. Bahkan seringkali kenikmatan itu disalahgunakan,” ungkapnya.
Nuh menjelaskan ada banyak penyebab terjadinya defisit kebaikan di antara umat seperti, dosa yang sifatnya personal, juga dosa yang sifatnya sosial sebagai akibat dari abai atau tidak peduli terhadap masalah sosial.
Sementara dalam salat Iduladha yang digelar di Masjid Al-Akbar Surabaya, hadir pula Emil Elistianto Dardak Plt Gubernur Jatim dan Adhy Karyono Sekdaprov Jatim. Tercatat 40 ribu jemaah juga turut menghadiri salar Iduladha di Masjid Al-Akbar Surabaya.
“Jumlah jemaah terpantau naik tahun ini. Biasanya tidak seperti ini. Bahkan, salat Iduladha jemaahnya lebih banyak dari salat Idulfitri,” tutup Helmy Noer Humas Masjid Al-Akbar Surabaya.(kir/bil/ipg)